"Kami juga sebenarnya sudah buat banyak kegiatan menarik yang dikemas dalam Calendar of Charming Kota Palembang 2023 lalu dengan berbagai kegiatan seperti bidar, Festival Sriwijaya, dan lainnya," katanya. Kendati nyatanya tak signifikan menarik wisatawan mancanegara.
Di bulan Desember lalu paling banyak wisatawan berkunjung 192.646 orang, lantaran agenda dan hari libur Natal dan Tahun Baru. "Strategi-strategi yang kami buat untuk menarik wisatawan cukup berhasil.
Target sebelumnya 1,5 juta wisatawan, kemudian ditambah menjadi 2,3 juta berhasil mengundang wisatawan hingga 2 juta lebih," katanya. Meski memang semuanya merupakan wisatawan nusantara.
Mantan Gubernur Sumatera Selatan, H Ir Syahrial Oesman mengungkapkan kekecewaannya yang begitu mendalam, terkait turunnya status Bandara SMB II menjadi Bandara Nasional.
“Semalam saya sangat sedih. Dua kali saya sedih. Pertama karena SFC turun kasta ke Divisi 2. Kedua Bandara SMB II juga turun kasta dari bandara internasional menjadi bandara domestik,” ungkapnya.
Syahrial bahkan menyesalkan kok Bandara SMB II Palembang kalah dengan bandara di Pekan Baru, Padang, Kualanamu. “Mereka, begitu habis pandemi Covid-19, kunjungan wisatawannya langsung bertumbuh dan meningkat.
Ini Pemerintah kita setelah Covid-19 tidur. Apa setidaknya melobi Ditjen Perhubungan di Kualanamu, Padang, Pangkalan Lampan Riau Pekan Baru. Ini sama sekali tidak,” kata dia.
Syahrial menjelaskan turunnya kasta bandara akibat tak ada lagi event-event berskala internasional. “Tidak ada lagi penerbangan dari luar negeri langsung ke Kota Palembang.
Ini sangat disayangkan dan menyedihkan. Ke depan kita harapkan pemimpin kita dapat membawa kembali nama Sumsel menjadi lebih baik lagi,” pintanya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Palembang, Akbar Alfaro mengatakan Bandara SMB II menjadi faktor penting menarik investasi ke Palembang.
"Dengan status bandara internasional, akses ke Palembang lebih mudah dan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah," kata Akbar.
Dia menjelaskan Kadin Palembang akan mencoba mengkomunikasikan dan melobi Pemerintah agar meninjau kembali keputusannya.
"Kita akan coba cari tahu alasan di balik keputusan ini dan kita akan sampaikan ke pemerintah bahwa status bandara internasional sangat penting bagi Palembang," ujarnya.
Ia menambahkan Kadin Palembang pun akan bekerja sama dengan berbagai pihak mendukung upaya ini, baik dengan masyarakat, pengusaha, dan Pemda untuk menyuarakan aspirasi ini.
Terpisah, Iwan Winaya, Executive General Manager Bandara SMB II mengatakan pihaknya hanya dapat mendukung keputusan tersebut. "Bandara ini adalah bagian dari pemerintah, yang pasti kita mendukung keputusan yang ada,” ujarnya.
Meskipun kini berstatus domestik, Bandara SMB II Palembang tetap akan melayani penerbangan internasional yang bersifat misi seperti embarkasi penerbangan langsung dari Palembang ke Mekkah atau Jeddah, karena ini merupakan bagian dari tugas negara.