SUMATERAEKSPRES.ID - Setiap pasangan yang sedang bercinta pasti bermimpi untuk berjalan di lorong pernikahan. Tapi, adakalanya, langkah itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, meskipun hubungan telah berjalan cukup lama.
Ada tandanya, sebuah hubungan belum siap untuk melangkah ke pernikahan. Mari kita telusuri tiga indikator utama yang mengisyaratkan bahwa masih ada jalan panjang sebelum menuju ke jenjang pernikahan yang serius.
Ketidakpastian Menyeluruh
Saat kedua belah pihak masih meraba-raba, keraguan pun menjalar. Ini adalah pertanda nyata bahwa hubungan belum cukup matang untuk menapaki jalan menuju pernikahan.
Walaupun sudah berbulan-bulan, mungkin bertahun-tahun, ketidakpastian tersebut bisa menjadi pertanda bahwa keduanya belum siap untuk mengikat janji suci tersebut.
Tidak ada jaminan bahwa keraguan itu akan hilang begitu saja, namun memahami akarnya bisa menjadi langkah awal untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
BACA JUGA:Angka Pernikahan di Prabumulih Turun. Ini penjelasan Kepala Kemenag Prabumulih
BACA JUGA:Perjaka dan Perawan di Jepang Menjauhi Pernikahan dan Seks, Negeri Sakura Terancam Punah?
Permasalahan yang Teronggok
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah menjadi ujian penting sebelum memasuki pernikahan. Jika dalam hubungan terus-menerus muncul konflik tanpa penyelesaian yang jelas, maka ini menunjukkan bahwa fondasi hubungan masih belum kokoh untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Pernikahan bukan hanya tentang cinta dan kebahagiaan, tetapi juga tentang komitmen untuk menyelesaikan masalah bersama-sama.
Jika masalah-masalah tersebut teronggok tanpa penyelesaian yang memadai, mungkin lebih baik menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum memasuki pernikahan.
Masih Terlalu Asyik Menikmati Masa Pacaran
Jika kedua pasangan masih menikmati hidup masing-masing dan merasa nyaman dalam kebebasan mereka, bisa jadi mereka belum benar-benar siap untuk mengorbankan sebagian besar dari kebebasan tersebut demi memasuki ikatan pernikahan yang serius.
Pacaran adalah masa di mana kedua pasangan bisa mengejar impian mereka sendiri, tanpa terlalu memikirkan tanggung jawab yang mungkin muncul dengan pernikahan.