Direktur RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan, dr Syarifuddin A SpM mengatakan sekitar 80 persen terjadinya kebutaan di Sumut karena ketiadaan akses ekonomi. Mungkin penderita katarak tidak punya biaya, tidak ikut program BPJS Kesehatan, dan sebagainya. Karena itu, lanjut dr Syarifuddin, keterlibatan dan kepedulian PTAR terhadap pemberantasan buta katarak sangat membantu Pemerintah dan masyarakat Indonesia menurunkan angka prevelensi buta katarak.
Program Operasi Katarak Gratis PTAR telah ikut menjadi bagian dari upaya Kemenkes RI menyukseskan Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia tahun 2017-2030. Dengan melakukan rujukan penderita gangguan penglihatan akibat katarak ke RS di kabupaten/kota. Target Pemerintah, Cataract Surgical Rate (CSR) 3 ribu operasi katarak per satu juta penduduk per tahun dan penurunan prevelensi gangguan penglihatan yang dapat dicegah minimal 25 persen dari prevelensi tahun 2014-2016.
Dokter RS Khusus Mata Mencirim 77, dr Marina Yusnita Albar SpM menambahkan dalam operasi katarak, pihaknya menggunakan dua metode yaitu metode MSICS (manual small incision cataract surgery) atau operasi katarak sayatan kecil, dan Phacoemulsification atau metode sedot kepada seluruh pasien.
Menurutnya, faktor utama penyebab katarak memang usia, makanya rata-rata pasien yang dilayani berusia 50 tahun ke atas. Semakin tinggi usia, lanjut dr Marina, semakin tebal katarak yang akan terbentuk. “Tapi bukan berarti usia muda tidak bisa menderita katarak ya. Ada, tentunya itu bukan jenis katarak terkait usia melainkan kelainan lain,” terang dr Marina, yang menambahkan pihaknya rutin menjadi salah satu operator bakti sosial (baksos) operasi katarak gratis PTAR.
Sambangi Banyak Daerah, Layani Operasi Gratis
“Hari ini ada anak kecil berusia 11 tahun,” kata Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono dikutip dari kanal Youtube Agincourt Resources (14/2/2023). Saat itu ia sedang mendampingi penyelenggaraan operasi katarak gratis PTAR di RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan.
“Halo, namanya siapa, Dek?” sapa Katarina kepada anak laki-laki yang mengenakan jaket berwarna hijau tersebut. Anak itu datang ke RS bersama ibunya.
MOTIVASI PASIEN : Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono memotivasi anak laki-laki, pasien operasi katarak gratis di RS Khusus Mata Mencirim 77 Medan.-Foto : Tangkapan layar Youtube PTAR-
“Gimana, senang dong bakalan bisa melihat lagi,” lanjutnya.
“Cepat sembuh sayang ya, yakin sembuh. Pokoknya yakin di sini, yakin di sini sembuh. Ya sayang ya,” katanya terus memotivasi. Katarina lalu berbincang dengan sang ibu, anaknya sudah dari bayi tidak bisa melihat, jadi belum pernah melihat sama sekali, belum tahu apa-apa. “Kebayang nanti senangnya kalau dia bisa lihat. Yang pertama tahu nggak siapa yang kau lihat, Mamamu,” ujar Katarina.
PTAR berharap dengan memberikan akses operasi katarak gratis, tak hanya mengembalikan penglihatan pasien sehingga mampu melihat indahnya dunia lagi, juga lebih mandiri, produktif, dan berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan sekitar. Terutama untuk anak usia sekolah yang masa depannya masih panjang. “Kami ingin mengembalikan harapan-harapan tersebut kepada anak-anak penderita katarak,” ungkapnya.
Diakuinya, peserta operasi katarak berasal dari banyak daerah di Sumut. Bukan hanya masyarakat desa lingkar Tambang Emas Martabe di Batang Toru, juga dari luar wilayah operasi seperti Kota Medan, Binjai, Langkat, Asahan, Deli Serdang.
“Kami menyadari bahwa katarak ini hanya dapat disembuhkan dengan operasi, karenanya kami meluaskan jangkauan program guna memberikan kontribusi lebih kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara, khususnya kepada penderita katarak yang kesulitan memperoleh akses operasi gratis,” imbuhnya. Tingkat kesuksesan operasi katarak ini 100 persen selama pasien patuh aturan dan anjuran dokter.
Wakil Presiden Direktur PTAR, Ruli Tanio menjelaskan rangkaian operasi katarak gratis telah mengubah hidup ribuan warga Sumut yang sebelumnya mengalami gangguan penglihatan akibat katarak. “Kami bangga menginisiasi program kesehatan yang membantu masyarakat ini. Operasi katarak bukan hanya soal pemulihan penglihatan, namun memberikan harapan hidup yang lebih berkualitas kepada mereka yang mungkin telah lama menghadapi keterbatasan penglihatan,” ujar Ruli dalam keterangan resmi.
Program ini bukti nyata komitmen perusahaan meningkatkan akses masyarakat terhadap pemulihan mata berkualitas dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada tujuan nomor 3 yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.
Implementasi ESG Untuk Pertambangan Berkelanjutan