Kanker Batang Sebabkan Tanaman Mati

Kamis 25 Apr 2024 - 20:57 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Dede Sumeks

MUARADUA, SUMATERAEKSPRES.ID  -  Duku merupakan salah satu jenis buah unggulan yang berasal dari Sumsel. Bahkan jika di luar Sumsel, duku ini sering dijuluki sebagai duku Palembang. Duku Palembang ini sebagian besar berasal dari daerah Komering.

Bagi sebagian besar masyarakat Sumsel, duku menjadi salah satu buah yang cukup diminati. Bisa dikatakan duku merupakan buah primadona. Saat ini, tanaman duku  semakin berkurang, baik luas areal pertanamannya maupun jumlah produksi per batangnya.

BACA JUGA:Omset Petani Setera Mobil, Melihat dari dekat Panen Raya Duku Komering, OKUT

BACA JUGA:Duku Rasuan, Rajanya Duku Komering  

Hal ini terjadi akibat tingginya serangan penyakit kanker batang yang disebabkan jamur Phytophthora palmivora. ‘’Akibat serangan kanker batang ini banyak tanaman duku mati,’’ ujar Petugas PPEP POPT Hasrilman, SP.

Tenaga pertanian ini telah melakukan pengamatan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman duku di Desa Rous Kecamatan Buay Rawan Kabupaten OKU Selatan.

  ‘’Kita lakukan pengamatan pada lahan tanaman duku seluas 1 hektare atau sekitar 100 batang. Umur tanaman sekitar 15 tahun dengan varietas lokal,’’ jelasnya.

Dari hasil monitoring, OPT yang ditemukan adalah Phytophthora palmivora, luas serangan 0,10 hektare dengan intensitas serangan 5,2%. 

‘’Jamur Phytophthora palmivora ini proses penyebarannya sangat cepat, sebab terbawa aliran air, udara, maupun benda apa saja yang bersentuhan dengan tanaman terkontaminasi penyakit,’’ jelasnya.

BACA JUGA:Disebut Rajanya Duku Komering, Begini Ciri Buah Duku asal Desa Rasuan

BACA JUGA:Tradisi Stempel di Sungai Komering: Momen Lebaran yang Dinanti-Nanti

Bagi petani duku, Hasrilman meminta petani untuk mengaplikasikan PGPR secara berkala. ‘’Lalu, petani juga dapat melakukan pengendalian dengan bubur california atau dengan bubur bordo,’’ ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, penting juga dilakukan sanitasi lahan pada tanaman duku. ‘’Kita juga bersama petani akan terus  melakukan monitoring lanjutan untuk memantau perkembangan OPT,’’ tegasnya. (sms/)

 

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 23:15 WIB

Runner Up KDI 2024 Pulang Kampung

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

Nekad Kabur, Napi Lawan Petugas

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

5 Tips Memilih Mobil Keluarga yang Tepat

Minggu 22 Dec 2024 - 23:06 WIB

Kejari Lahat Periksa Saksi