Omset Petani Setera Mobil, Melihat dari dekat Panen Raya Duku Komering, OKUT

duku komering: Suasana panen duku komering yang ada di Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I, OKU Timur.-foto : kholid/sumeks-

SUMATERAEKSPRES.ID - Panen duku komering, di Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I saat ini sedang panen raya Duku Komering. Panen duku kali ini sudah menyeluruh. Berikut liputannya.

Holid, OKU TIMUR 

OMZET petani buah Duku Komering di Rasuan, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten OKU Timur bisa untuk membeli satu unit mobil. Bagaimana tidak pendapatan dari hasil penjualan buah yang memiliki cita rasa manis ini bisa mencapai ratusan juta.

Indra Hendrawan Petani Duku di Desa Rasuan, Kecamatan Madang Suku I mengatakan, panen kali ini ia menargetkan dapat menghasilkan 2.000 peti duku. Dimana dalam satu peti mencapai 14 kilogram sedangkan harga satu kilogramnya Rp 12.000.

Jadi jika di total omzet yang didapat mencapai Rp 336.000.000, bisa untuk membeli satu unit mobil.

"Awal-awal panen kemarin harga Duku Komering Rasuan kami jual ke luar daerah mencapai Rp 15.000 per kilogram. Namun saat ini harganya turun jadi Rp 12.000 per kilogram karena di daerah lain juga sudah banyak yang panen," katanya, Senin 18 Maret 2024.

BACA JUGA:Mengapa 'Dukun' Telah Menjadi Tabu? Ini Dia Jejak Kolonial dan Transformasi Persepsi!

BACA JUGA:Dukung Palestina, Reality Club Mundur dari Festival SXSW di Amerika

Katanya, ini merupakan omzet kotor belum dihitung dengan upah jaga kebun waktu malam hari. Lalu upah panjat pohon saat panen, upah angkut serta biaya perjalanan.

"Alhamdulillah, panen Duku Komering Rasuan tahun 2024 ini panen yang cukup besar. Karena terakhir panen tahun 2020, untuk tahun 2021 sampai 2023 itu buah duku tidak berbuah maksimal," ucapnya. 

Ia juga menyampaikan, bahwa dalam proses panen pihaknya selalu menjaga kualitas dari buah Duku Komering Rasuan dengan melakukan proses sortir terlebih dahulu.

Jadi petani di Desa Rasuan memisahkan buah duku menjadi tiga. Pertama buah yang ukurannya besar atau petani menyebutnya buah super atau buah bunga. 

Lalu yang kedua petani memisah buah yang berukuran sedang. Kemudian terakhir petani memisahkan buah yang ukurannya kecil atau buah cakra. "Kami menjaga kualitas duku, selain melalui proses sortir duku diambil langsung dari atas pohon dengan dipetik. Jadi buah tidak jatuh langsung ke tanah melainkan dimasukan ke bakul dan diturunkan menggunakan tali," jelasnya seraya menunjukkan buah Duku Komering Rasuan.

Karena, lanjut kata dia, jika buah duku jatuh dan mengeluarkan getah maka saat dimasukkan ke peti buah akan berubah warna menjadi hitam. "Tentunya kami selalu memastikan buah Duku Komering Rasuan yang dijual ini benar-benar memiliki kualitas yang sangat bagus atau super," ucapnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan