PAGARALAM, SUMATERAEKSPRES.ID – Hawar daun menyerang tanaman jagung milik petani di Desa Nendagung Kecamatan Pagaralam Selatan, Pagaralam. Dari lahan seluas 1 hektare ada sekitar 0,1 hektare yang terserang hawar daun atau sekitar 2,2 persen.
Hal ini terungkap setelah Eka Putrina SP, petugas PPEP POTP melakukan monitoring ke lahan tanaman jagung tersebut. Jagung yang ditanam ini merupakan varietas pioneer dengan umur tanaman 55-75 hari setelah tanam (hst).
BACA JUGA:Cegah Hawar Daun, Lakukan Pengendalian
BACA JUGA:Penggerek Tongkol Serang Tanaman Jagung
Penyakit hawar daun ini dapat dilihat pada bagian daun tanaman jagung. Awalnya, akan telihat bercak kecil berbentuk oval yang basah pada daun jagung.
Seiring berjalannya waktu, gejala berubah menjadi bercak memanjang berbentuk elips dan bercak menjadi kering meluas. ‘’Warna gejala tersebut hijau keabu-abuan atau cokelat dengan panjang hawar sekitar 2,5-15 cm,’’ ujarnya.
Saat melakukan monitoring ke lapangan, Eka menemukan sejumlah musuh alami yakni laba-laba, capung dan paederus. ‘’’Akibat serangan penyakit ini kita minta petani melakukan pengendalian dengan menggunakan APH Trichoderma,’’ katanya.
BACA JUGA:Garap Dua Hektare Lahan Tanam Jagung
BACA JUGA:Berharap Harga Jagung Naik
Jika serangan telah melewati ambang ekonomi, lanjutnya, lakukan pengendalian dengan menggunakan fungisida berbahan aktif dimetomorf. ‘’Tetap lakukan sanitasi lahan dan terus melakukan pemantauan perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara intensif,’’ katanya. (sms/)