JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akhirnya resmi ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Penetapan dilakukan KPU RI, kemarin.
Proses penetapan berlangsung cukup ramai. Dimulai pukul 10.00 WIB, semua unsur petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) hadir di lokasi. Tampak hadir pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Keduanya diikuti unsur Partai PKB dan PKS. Sementara Nasdem absen.
Sedangkan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud memilih absen. Namun dari anggota koalisinya, ada PPP yang hadir diwakili Ketua Umum Mardiono dan Sekjen Arwani Thomafi.
Usai ditetapkan, Prabowo menegaskan, pemilu telah usai. Diakuinya, sepanjang tahapan ada banyak persaingan, perdebatan tajam bahkan panas. Situasi itu tuntutan dari sistem demokrasi untuk memberikan keragaman pilihan pada pemilih.
Karena sekarang proses itu telah selesai, saatnya semua elemen kembali bersatu. "Sekeras apa pun, setajam apa pun, kita menyadari bahwa kita tetap satu rumpun, satu keluarga besar," ungkap mantan Danjen Kopassus itu.
BACA JUGA:Patuh Terhadap Himbauan Prabowo: Koalisi Indonesia Maju Lanjut ke Pilkada Berjenjang
Prabowo menyadari, tidak semua pihak puas dengan hasilnya. Hal itu pun pernah beberapa kali dia rasakan di pilpres sebelummya. "Mas Anies, Mas Muhaimin, Saya pernah berada di posisi Anda. Saya tahu senyuman Anda berat sekali itu," ujar Prabowo.
Namun, Prabowo berharap kekecewaan itu diakhiri. Setelah pilpres usai, dia mengajak semua elite bekerja sama dan kolaborasi untuk membawa kebaikan bagi bangsa. Prabowo menegaskan, dia akan menjadi presiden untuk semua lapisan masyarakat. "Termasuk yang tidak memilih saya," tandasnya.
Tak hanya mengeratkan koalisi, Prabowo-Gibran kini mulai mematangkan 8 visi Asta Cita, 17 program prioritas dan 8 program quick win seperti janji kampanye mereka.
Anies mengatakan, semua tahapan pemilu sebagai bagian dari proses bernegara. "Kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas. Karena itulah kita hadir bersama di sini untuk menghormati proses itu," jelasnya.
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menerangkan, ketidakhadirannya dalam acara penetapan presiden-wapres terpilih karena undangan yang terlambat sampai. "Saya tidak tahu kalau ada undangan," kata dia.
BACA JUGA:Mau Tahu Gaji Prabowo Setelah Dilantik Jadi Presiden, Cek Disini Jawabannya
BACA JUGA:Sah, Prabowo-Gibran Menangi Pilpres, 8 Parpol Lolos Ke Senayan
Mahfud baru mendapatkan kabar terkait undangan untuk menghadiri penetapan sekitar setengah jam sebelum acara dimulai. Mantan Menkopolhukam itu menuturkan, saat ini memang sudah tidak tahu soal agenda-agenda seperti itu, karena liaison officer (LO) sudah tidak aktif.