"Bagus Jenderal, ada Robert," jawab Antoni Adhi. Robert P Sihombing diketahui kala itu masih pangkat Bintara di Unit Resmob. Kini Robert jadi suksesor senior-seniornya. Saat ini dia menjabat Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Palembang, dengan pangkat AKP.
Didik pun menceritakan bagaimana proses dia membentuk Resmob semasa bertugas di Ditreskrim Polda Sumsel, dan kemudian membentuk pula Unit Resmob di Poltabes Palembang. "Boyke ini Kanit Resmob yang pertama di Poltabes Palembang," bebernya.
Pria asal Surabaya itu mengulas pernah bertugas di sejumlah daerah yang 'keras' dan rawan kriminalitas di Indonesia. "Saya pernah tugas Makassar, Ambon, dan lainnya. Tapi kalau soal kasus street crime dan tangkap menangkap, Palembang luas biasa. Mungkin hanya kalah dari Polda Metro Jaya," klaim Didik, yang pernah menjadi Dirreskrimum Polda Sulsel.
Saking banyaknya berita kriminal menonjol dari Palembang yang setiap hari tayang di televisi nasional pada masanya, Didik menyebut sampai membuat khawatir Gubernur Sumsel kala itu.
Berbagai kasus pembunuhan dan perampokan menonjol terjadi, satu per satu pelaku kejahatan sadis tumbang diterjang pelor polisi. Bahkan tidak sedikit residivis yang harus berakhir di kamar jenazah.
"Takut image-nya gimana gitu. Tapi ya bagaimana, karena saat itu wartawan setiap hari sampai malam bahkan subuh, terus menempel anggota saya. Kalau tidak ikut, takut nanti wartawan lain ikut. Jadi wartawan memang ikut nangkap kemana-mana," kata Didik.
Sehingga Didik mengakui, peran jurnalis juga berpengaruh positif bagi karier kepolisiannya. Testimoni datang dari mantan anak buahnya, Kombes Pol Boyke Karel Wattimena, dalam silaturahmi penuh kehangatan malam itu.
Dia pun mengamini, apa yang diceritakan Irjen Pol Didik Agung Widjanarko. "Selama jadi Kanit Resmob, saya tidak pernah kena marah Kasat. Yang penting kerja ada hasilnya, kasus terungkap. Benar, Pak Didik ini kasat yang jujur dan terbuka sama anak buahnya," ucap alumni Akpol 1999 itu.
Setelah tidak lagi menjadi atasannya, namun komunikasi dan silaturahmi mereka tidak pernah putus sampai sekarang ini. "Mari kita doakan bersama Pak Didik sehat-sehat selalu, sehingga (nantinya) bisa bersilaturahmi lagi seperti ini," ajak Boyke.
Dari silaturahmi ini, dia melihat bagaimana para mantan anak buahnya dan awak media, sangat mencintai sosok Didik Agung Widjanarko. ”Rencana (silaturahmi) ini sangat disambut antusias. Beda kalau terpaksa hadir, hanya karena merasa tidak enak saja,” ulasnya.
Didik Menyukai Kuliner Palembang
Kuliner khas Palembang dan Sumsel, sangat disukai Irjen Pol Didik Agung Widjanarko. Sebab selama 2000-2005, dia pernah bertugas di Ditreskrim Polda Sumsel, Wakapolres OKU, Wakapolres Muba, dan Kasat Reskrim Poltabes Palembang.
KULINER PALEMBANG - Kuliner khas Palembang dan Sumsel, seperti pindang patin, ikan seluang, pempek, dan lainnya, kesukaan Irjen Pol Didik Agung Widjanarko, mantan Kasat Reskrim Poltabes Palembang 2004-2005. -foto: kris samiaji/sumeks-
Sehingga dalam silaturahmi dengan para mantan anak buahnya di Palembang serta jurnalis senior desk hukum dan kriminal, kuliner khas Palembang yang disajikan.