KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Para petani di Desa Muara Burnai II Kecamatan Lempuing Jaya mengeluh. Pasalnya harga gabah pasca Idul Fitri semakin turun diikuti hasil produksi juga turun, padahal saat ini sudah masuk masa panen.
Petani Desa Muara Burnai II, Mukhtarudin mengatakan, sebenarnya turunnya harga gabah sejak awal Ramadan lalu. " Sekarang harganya Rp4500/kg hingga Rp4650/kg," terangnya kemarin.
BACA JUGA: Petani Gabah Merasa Dipermaikan Ulah Tengkulak
BACA JUGA:Naikkan HPP Gabah Kering Panen, Bulog Optimalkan Penyerapan Beras Dalam Negeri
Bahkan tiga hari lalu sempat harga gabah Rp3500/kg. Tapi sekarang ada kenaikan, hanya mereka menjual gabah ke tengkulak karena harga beras murah Rp8500/kg.
Dikatakannya, karena kondisi cuaca yang terjadi membuat hasil panen hanya separuh yang didapat. ''Jadi dalam 1 hektar hanya separuh terkadang yang bisa dipanen. karena ada sebagian tanaman padi yang diserang hama wereng,'' katanya.
Mukhtarudin mengaku lebih membeli beras untuk dikonsumsi sehari-hari akibat harga beras murah. Memang ada yang digiling tapi tidak banyak untuk makan saja." Lebih baik beli saja beras juga masih murah,"imbuhnya.
BACA JUGA:Serangan WBC Bikin Gabah tak Berisi
BACA JUGA:Harga Gabah Turun, Petani Galau
Untuk saat ini kelompok tani di desanya belum mendapatkan bantuan alsintan. ''Kita berharap dapat dibantu. Bisa dicarikan solusi bagaimana harga gabah ini bisa lebih tinggi karena petani di lapangan ini susah.
''Kalau soal untung itu kadang untung-untungan karena sekarang hanya dapat sedikit hasil panen tidak sesuai dengan kerja keras yang dilakukan,'' ujarnya.(uni)