Sita menjalani hari-harinya bersama Wahyu, dan ketika Wahyu meninggal dunia, Sita bersiap untuk turut dikuburkan di liang lahat untuk membuktikan apakah siksa kubur itu nyata atau tidak.
Untuk mencapai misinya, Adil (Reza Rahadian) sang adik turut membantu Sita dengan menunggunya di luar makam.
Namun, ambisi Sita membawa konsekuensi yang mengerikan dan memicu kejadian-kejadian aneh di panti jompo tempatnya bekerja.
Meskipun demikian, Sita tetap penasaran apakah Wahyu akan mendapat ganjaran atas dosa-dosanya di alam kubur.
8 Fakta Unik Film Siksa Kubur
1. Riset ke Panti Jompo
Faradina Mufti, yang memerankan Sita dewasa dalam film tersebut, melakukan riset mendalam dengan mengunjungi beberapa panti jompo di Jakarta dan Tangerang.
Tujuannya adalah untuk memahami secara langsung peran seorang suster di lingkungan panti jompo dan perbedaannya dengan suster di rumah sakit.
Ini dilakukan agar karakter yang dimainkannya bisa terasa lebih autentik dan terhubung dengan realitas.
2. Lokasi Syuting yang Ikonik
Seperti pada film-film sebelumnya, Joko Anwar selalu mencari lokasi syuting yang ikonik dalam setiap karyanya, sebut saja Gedung Herosase pada film Pintu Terlarang, Rumah Ibu pada Pengabdi Setan, Desa Angker di Perempuan Tanah Jahanam.
Jajaran pemain dan kru film saat syuting di eks Terowongan Kereta Juliana Padalarang, Jawa Barat. -Foto: X @jokoanwar-
Nah, pada film Siksa Kubur, Joko Anwar dan tim mendapatkan lokasi yakni sebuah terowongan kereta api yang terbengkalai di atas perbukitan wilayah Pangandaran, Jawa Barat.
Terowongan ini sudah ada sejak zaman Belanda (1948-1980) dengan panjang 127 meter dan bentuk langit-langit melengkung. Aksen alami dan minimalis pada bangunan tua ini menambah kesan mistis saat melihatnya.