Pria Asal Palembang Ini Ikut Tertipu Investasi Bodong Aplikasi Smart Wallet, Korbannya Capai Ribuan di Indones

Kamis 18 Apr 2024 - 21:55 WIB
Reporter : Adi
Editor : Widi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Terbujuk rayu keuntungan hingga ratusan persen dari modal yang ditanamkan, Yunus (56) akhirnya tergiur dengan bisnis investasi Smart Wallet yang ditawarkan terlapor SA. Namun lacur, bukannya dapat untung besar tapi yang ada Yunus harus kehilangan uangnya sebanyak Rp41.270.000.

Masih adanya bisnis investasi online diduga bodong itu, terkuak setelah dilaporkan Yusus ke Polrestabes Palembang, kemarin. Menurutnya, dia sudah ditawarkan terlapor SA sejak Juni 2023 lalu. Awalnya tidak tertarik, namun akhirnya tergiur juga dari iming-iming yang ditawarkan terlapor SA.

Dengan terlapor SA sendiri, diakuinya kenal melalui aprilasi media sosial. Lalu bertukar nomor WhatsApp dan komunikasi berlanjut. 

“Sejak awal mentransfer Juli 2023, hingga 16 Maret 2024, sebanyak empat kali transfer. Total Rp41.270.000,” ucap Yunus, warga Jl Lettu Karim Kadir, Kecamatan Gandus.

BACA JUGA:20 Member Arisan Bodong dan Investasi Tertipu, Kerugiannya Ratusan Juta Rupiah. Ini Sistemnya

BACA JUGA:Kasus Investasi Bodong FEC: Penyidik Polda Sumael Tunggu Kedatangan Aufa Syahrizal, Emak-emak Menuntut Keadila

Pengiriman uang modal investasi itu, ke nomor rekening Bank Mandiri 1400023712087 atas nama Bakti Abijasa.

“Yang terakhir ditransfer itu sebanyak Rp10 juta. Setiap kali ditanya (pembagian keuntungan investasi) selalu menghindar. Bahkan janjinya lagi akhir Maret 2024, tidak juga dicairkan,” sesalnya.

Disesalkannya pula, terlapor SA kemudian selalu berkelit dan mengindar saat dihubungi Yunus menagih uang keuntungan dan modalnya agar dikembalikan.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, mengatakan laporan pelapor akan dipelajari terlebih dulu oleh anggotanya. 

BACA JUGA:Honorer Bodong Banyak dari Titipan

BACA JUGA:Ingatkan Honorer Bodong Jangan Lolos

Untuk diketahui, korban aplikasi investasi bodong Smart Wallet, ternyata jumlahnya mencapai ribuan di seluruh Indonesia. Itu dari berkas yang dikirim para korban Smart Wallet kepada dua pengacara dari BAP Law Office, Bionda J Anggara dan Medioni Anggari, di Jawa Barat.

Bahkan dari Grup WhatsApp yang dibuat Bionda, tidak mampu menampung seluruh korban, hingga dibuat grup baru. Sampai-sampai hingga saat ini sudah ada 9 grup upaya hukum untuk menampung seluruh anggota korban penipuan dari Smart Wallet. (afi/air)

 

Kategori :