4 Hanyut, 2 Meninggal, 11.356 Orang Terisolir, Dampak Banjir Luapan Sungai Rupit dan Rawas

Rabu 17 Apr 2024 - 22:00 WIB
Reporter : Izul
Editor : Edi Sumeks

MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 2.839 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel terdampak bencana banjir luapan Sungai Rupit dan Sungai Rawas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara mengkonfirmasi, ada empat warga hanyut, dua di antaranya meninggal. Lalu 49 rumah rusak berat/hanyut, 7 jembatan putus dan 10 puskesmas terendam.

Data itu terkumpul sehari setelah banjir melanda wilayah Ulu Muratara, yakni kecamatan Karang Jaya. Koordinator pendataan banjir sekaligus Staf Ahli Bupati Muratara, Suhardiman mengatakan, saat ini banjir di wilayah Karang Jaya sudah surut.

“Banjir mengarah ke bagian ilir sungai seperti wilayah Kecamatan Rupit, Karang Dapo dan Rawas Ilir,” bebernya, kemarin. Dia menjelaskan, di Karang Jaya, ada 11.356 jiwa terisolir karena 7 jembatan putus.

Saat ini pendataan terus dilakukan tim di lapangan. Pemkab Muratara didukung provinsi secepat mungkin melakukan penanggulangan bencana dan pasca bencana. "Untuk korban jiwa memang ada dua orang,  dari 4 warga yang sempat hanyut,” tambahnya. 


Dampak Banjir Luapan Sungai Rupit dan Rawas di Muratara--

BACA JUGA:Sedih, 2 Warga Meninggal, 49 Rumah Roboh, dan 7 Jembatan Putus Akibat Banjir Luapan di Muratara

BACA JUGA:Pemerintah Kabupaten Muratara Mengeluarkan Peringatan Dini Terkait Banjir Susulan

Semua data yang terkumpul langsung dikirim ke BPBD Sumsel, Gubernur Sumsel, BNPB dan Kementerian Sosial. Suhardiman menambahkan, warga di bagian ilir seperti Rupit, Karang Dapo dan Rawas Ilir telah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Karena banjir  kali ini lebih besar ketimbang sebelumya.

Informasi dari Safar, warga Kecamatan Karang Jaya, banyak rumah yang roboh akibat terseret arus banjir luapan Sungai Rawas. Untungnya kemarin air sudah mulai surut. Masyarakat mulai melakukan aktivitas bersih bersih rumah masing-masing. "Banjir kemarin paling besar. Ketinggian air sampai atap rumah. Paling dalam itu 7-8 meter,” bebernya.

Menurut dia, banjir yang terjadi ada kaitan dengan kerusakan hutan di wilayah ulu. "Wajar saja banjir besar. Bukit sudah banyak gundul. Di sepanjang sungai ditanami sawit. Air yang turun ke ilir deras, tidak lagi tertahan dan terserap," cetusnya.

Asisten I Pemkab Muratara, H Alfirmansyah Karim meminta warga tetap waspada karena potensi banjir diprediksi akan terus berlangsung hingga akhir April. "Untuk warga di ilir sungai, jangan lengah. Saat ini banjir dari ulu sudah mulai turun ke ilir," tukas dia.

BACA JUGA:BAHAYA! Capai 7 Meter, Banjir Bandang di Kabupaten Muratara Sumsel Paksa Warga Mengungsi ke Bukit

BACA JUGA:17 Rumah Hanyut, Rusak 3 Jembatan, Banjir Bandang Terjang Kabupaten Muratara Sumsel. Wilayah Ini Terdampak

Sementara, informasi dari Pusdalops BPBD Musi Rawas, banjir juga terjadi di Desa Sukaraya Baru, Kecamatan STL Ulu Terawas, Selasa pagi pukul 09.30 WIB. Penyebabnya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Musi Rawas. Mengakibatkan Sungai Dulu yang ada di Desa Sukaraya Baru meluap dan airnya masuk ke pemukiman serta persawahan.

Kategori :