MURATARA,SUMATERAEKSPRES.ID-Banjir bandang kembali terjadi di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumsel.
Kali ini wilayah Kecamatan Karang Jaya yang terdanpak banjir uluan itu. Informasi sementara ada tiga jembatan putus dan 17 rumah warga hanyut.
Banjir dadakan karena meluapnya air Sungai Rupit ini terjadi di wilayah uluan, yakni muara Sungai Rupit di Kecamatan Karang Jaya.
Daerah itu berbatasan langsung dengan wilayah Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Safar warga Bukit Ulu saat dihubungi, Selasa (16/4) menuturkan, banjir mulai terjadi saat subuh.
BACA JUGA:Banyak Pembangunan, Banjir kian Parah, Penimbunan Tanpa Menyediakan Ruang Air
Saat itu warga sempat melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid tepian aliran Sungai Rupit.
"Lama-lama kali lihat air terus naik dan mencapai jembatan. Lalu, jembatan itu putus terseret air. Kami sekarang terpaksa mengungsi ke bukit," ungkap Safar.
Dia menambahkan banjir kali ini terjadi di wilayah uluan, bukan hanya di wilayah Muratara tapi juga di Provinsi rejang lebong.
Banjir itu diperkirakan merendam ribuan permukiman warga di beberapa desa di Karang Jaya, seperti Desa Suka Menang, Tanjung Agung, Muara Batang Empu, Bukit Ulu, Kelurahan Karang Jaya dan Muara Tiku, Embacang.
BACA JUGA:Sudah Delapan Hari Terendam Banjir: Warga Rawas Ilir Andalkan Perahu Selama Lebaran
BACA JUGA:13 Titik Akses Jalan Utama di Palembang Rawan Banjir, PUPR Akui Kekurangan Personel
Namun, banjir ini juga berpotensi meluas ke wilayah kecamatan Rupit, Karang Dapo dan Rawas Ilir.
"Banjir paling dalam sekitar 7 meter, untuk daerah yang cukup tinggi dalamnya 2,5 meter. Sekarang pukul 12.00 WIB, air sudah mulai terserap dan dan mengalir ke wilayah hilir sungai," katanya.
Namun untuk jumlah pasti yang terdampak di desa mereka, Safar belum bisa memastikan. "Itu baru data sementara. Kami masih mengungsi di atas bukit," tambahnya.