Perlu diketahui, flu singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus.
Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan flu singapura adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
Virus penyebab flu singapura hidup di cairan hidung dan tenggorokan, air liur, tinja, serta cairan dari lepuh pada kulit.
Flu singapura sangat mudah menular. Biasanya menyerang bayi dan anak-anak usia 5 - 10 tahun.
BACA JUGA:Harus Tau, Daya Tahan Tubuh Tentukan Paparan Flu Singapura
BACA JUGA:5 Bahan Alami Atasi Batuk dan Flu, Semua Ada di Dapur Kita
Meski begitu flu singapura juga juga bisa dijangkit oleh orang dewasa.
Diketahui pula seseorang dapat tertular penyakit ini melalui berbagai cara. Pertama penularan melalui berbagai alat makan atau minum dengan penderita.
Kedua tidak sengaja menghirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk, ketiga menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh tinja penderita.
Lalu keempat, menyentuh benda yang terkontaminasi virus, lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut, tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
HFMD atau flu singapura knk umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan atau menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri atau tidak enak badan.
Setelah demam satu sampai dua hari, timbul bintik-bintik merah di rongga mulut, umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut, yang kemudian pecah menjadi sariawan.
Kemudian, 1-2 hari timbul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki.
Meskipun kelainan selaput lendir dan kulit pada HFMD terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan dan kaki, namun ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan.
Orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh baik mungkin saja terinfeksi virus HFMD namun tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik).
Kelompok ini bukanlah kelompok penderita namun potensial sebagai pembawa (carrier) virus HFMD dan menyebarkan virus ini.