Saat melihat anaknya yang diamankan di Mapolrestabes Palembang, orang tuanya yang datang juga ada berapa yang tidak membawakan baju untuk anaknya. Sebab mereka tidak menyangka anaknya akan dikirim ke Panti Sosial Rehabilitasi di Indralaya.
"Jadi tadi saya bawakan makanan untuk berbuka puasa, sama bawakan baju ganti juga,” ungkap mantan Kapolda Jambi itu. Sebelum pulang, Kapolda memotivasi para ABH tersebut agar setelahnya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
"Setelah ini jangan kembali lagi ke sini (panti sosial). Kalau mengulangi lagi, nanti bisa lebih lama lagi di sini," pesannya lagi. "Bapak pamit pulang dulu. Adik-adik jangan sedih, jangan nakal lagi," ucap Kapolda berpamitan.
Namun ternyata, itu tidak dijadikan pelajaran bagi pelaku yang lain. Sehingga dikirim lagi 73 orang anak dan pemuda ke panti sosial rehabilitasi di Indralaya. Mereka terjaring dari berbagai pelosok kota Palembang, Jumat malam (22/3) hingga Sabtu dini hari (23/3).
Belum lama ini, Satgas 3 Operasi Pekat 1 Musi 2024 Polres Ogan Ilir (OI), juga mengamankan 5 remaja yang melakukan aksi tawuran sarung. "Mereka diamankan sesaat usai tawuran di Jalinsum Palembang-Prabumulih, tepatnya di Desa Palemraya, Kecamatan Indralaya Utara," ujar Kasatgas 3 Operasi Pekat Musi 2024 Polres OI AKP Muhammad Ilham.
Kelimanya, oknum pelajar SMA maupun SMK dan SMP di Indralaya. Mereka juga dikirim ke Panti Sosial Rehabilitasi ABH, di Indralaya. "Diharapkan dengan adanya proses rehabilitasi melalui panti, Anak-anak remaja tersebut dapat lebih banyak belajar, tidak mengulangi kenakalannya dan jadi lebih baik kedepannya," ucap Ilham, yang juga Kasat Reskrim Polres OI. (afi/dik/air)