PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan daerah agar waspada terhadap daerah rawan bencana hidrometeorologi pada saat arus mudik Lebaran. Setidaknya BPBD memetakan 10 daerah memiliki tingkat kerawanan bencana banjir dan longsor. “Ada 10 kabupaten/kota di 96 kecamatan di Sumsel yang rawan bencana hidrometeorologi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, kemarin.
Makanya, kata dia, pihaknya mengimbau masyarakat waspada, terlebih saat ini masih musim penghujan. Sehingga perlu kewaspadaan bagi pemudik melakukan perjalanan dan melintas di wilayah Sumsel. "Kami imbau masyarakat tetap waspada dan selalu hati hati," tegasnya.
Apalagi, kata dia, semua daerah menjadi lokasi tujuan pemudik dari dalam maupun luar Provinsi Sumsel. Sehingga kewaspadaan terhadap bencana perlu dilakukan dan diantisipasi. “Kami telah siagakan personel BPBD mengantisipasi bencana di posko gabungan bersama pihak terkait. Mereka akan stand by ketika terjadi bencana,” ungkapnya.
Ia merincikan ke-10 daerah itu ada di Kabupaten Banyuasin, Lahat, Musi Rawas (Mura), OKU Selatan, OKU Timur, Pagaralam, Lubuklinggau, Ogan Ilir, PALI dan Muara Enim. "Semua darah itu menjadi lokasi tujuan bagi pemudik dari dalam maupun luar wilayah Sumsel," lanjutnya. Disamping daerah tersebut berada di dataran tinggi sehingga saat hujan terjadi peningkatan intensitas air.
BACA JUGA:Pancaroba, Waspada Puting Beliung, Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat
BACA JUGA:Kain Sriwijaya Dibuat Dengan Hati, Beri Bansos ke Warga Terdampak Bencana
Menurutnya, daerah itu menjadi jalur para pengendara yang akan mudik Lebaran. Seperti di Jalur Lintas Tengah (Jalinteng) dan Jalur Lintas Timur (Jalintim). Ketika terjadi hujan, ia meminta pengendara meningkatkan kewaspadaan. Lebih rinci, ia menyebut di Banyuasin ada 13 kecamatan rawan bencana hidrometeorologi. Di wilayah ini, ada 8 posko yang disiagakan untuk membantu para pemudik.
Di Lahat ada 8 kecamatan berpotensi rawan bencana dan di Mura 8 kecamatan, OKU Selatan 10 kecamatan, OKU Timur 10 kecamatan, Pagaralam 4 kecamatan. Kemudian di Lubuklinggau 8 kecamatan, Ogan Ilir 16 kecamatan, PALI 5 kecamatan, dan Muara Enim 22 kecamatan. "Kami siapkan tim dan terus berkoordinasi setiap daerah guna antisipasi," pungkas dia. (yun/fad)