OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Panca Wijaya Akbar, yang saat ini menjabat sebagai bupati Kabupaten Ogan Ilir, memiliki potensi besar dalam perhelatan pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024.
Putra dari H Mawardi Yahya ini memiliki tingkat elektabilitas yang sangat kuat dibandingkan dengan nama-nama calon bupati lainnya yang diprediksi akan maju pada pesta demokrasi lima tahun mendatang.
Tingginya angka elektabilitas Panca Wijaya Akbar tentu akan membuat para calon bupati yang akan maju pada pilkada Kabupaten Ogan Ilir harus berhitung secara cermat.
Dalam kategorinya, elektabilitas Panca Wijaya Akbar unggul secara signifikan, bahkan cukup kuat hingga tidak diperkirakan akan mendapatkan lawan atau melawan kotak kosong pada pilkada yang akan digelar nanti.
BACA JUGA:Pentingnya Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila Sebagai Alat Dalam Sosialisasi PIP
BACA JUGA:Tekankan Makna Kemerdekaan Indonesia Dalam Sarasehan Pancasila di Yogyakarta
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI), Arianto, St, MT, M, Ikom, Pol, ketika dibincangi media disela-sela paparan survei, Sabtu (6/4).
Salah satu kabupaten yang berpotensi besar tidak akan melawan kotak kosong calon bupatinya adalah Kabupaten Ogan Ilir.
"Untuk angka elektabilitas persisnya, saya lupa. Tapi saya ingat, elektabilitas Panca Wijaya Akbar sangat fantastis. Pada pertanyaan terbuka (top of mind), elektabilitas Panca Wijaya Akbar mencapai 77,2%," katanya.
Sedangkan nama-nama calon bupati lainnya masih berada di bawah 2%, dan massa yang belum menentukan pilihan mencapai 8,9%. Pada uji simulasi dengan menyodorkan nama-nama calon bupati, elektabilitas Panca Wijaya Akbar tidak terbendung kenaikkannya.
BACA JUGA:Rahasia Sehat Anak di Musim Pancaroba, Begini Tips Unik dari Ahli Kesehatan!
BACA JUGA:Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar Raih Anugerah Meritokrasi KASN 2023
Elektabilitas Panca Wijaya Akbar mencapai 88,2%. Untuk elektabilitas nama calon bupati lainnya masih berada di bawah angka 3%.
"Sedangkan massa yang belum menentukan pilihan sudah sedikit, yakni 5,2%. Angka pastinya secara persis, saya lupa,” terang mantan koordinator Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini dengan tegas.
Lembaga yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini menambahkan. Uji simulasi calon bupati dengan maksud untuk mengetahui kemantapan pemilih juga didapatkan pola tataran elektabilitas serupa.
Berbagai pola uji simulasi dari enam nama calon bupati sampai dengan dua nama calon bupati yang dilakukan, dukungan Panca Wijaya Akbar menembus angka kisaran 86% - 92%. Kuatnya tarikan elektoral Panca Wijaya Akbar didukung oleh beberapa faktor.
Salah satu faktor dominan yang mendeterminasi dukungan itu adalah kinerja Panca Wijaya Akbar yang dinilai masyarakat sangat fantastis.