Hindari Macet, Pilih Cheng Beng Lebih Awal

Jumat 29 Mar 2024 - 22:38 WIB
Reporter : Adi
Editor : Dandy

Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Memastikan keamanan serta kelancaran selama kegiatan atau perayaan Cheng Beng yang puncaknya digelar 4 April mendatang, ratusan personel Polri dan TNI diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan bagi masyarakat atau warga keturunan Tionghoa yang hendak ziarah ke makam leluhurnya. 

Koordinator Utama Panitia Cheng Beng 2024, Chandra Husien kepada koran ini mengatakan,  pelaksanaan Cheng Beng  dilaksanakan tanggal 30-31 Maret dan puncaknya tanggal 4 April mendatang. Namun begitu, Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Seluruh Indonesia (Martrisia) Komda Sumsel tersebut hal ini tidak menghalangi warga Tionghoa untuk melakukan sembahyang dan berdoa hari ini (Jumat, 29/3).

"Memang jadwalnya itu mulai besok (30/3), namun tidak sedikit warga yang sudah lebih dulu berziarah ke makam leluhurnya pada Jumat (29/3) ini. Karena memang, waktu ini menyesuaikan dengan kondisi masyarakat yang akan berziarah. Namun begitu khusus tanggal 30-31 Maret dan puncaknya 4 April tersebut, menjadi prioritas dan merupakan waktu terbanyak warga yang datang ziarah ke makam leluhurnya," ungkapnya, Jumat (29/3) siang. 

Di samping itu, dengan kondisi yang ada di saat puncak atau hari terbanyak warga yang berziarah, tentunya hal ini akan membuat arus lalu lintas di sepanjang kawasan arah ke TPU Talang Kerikil alami kemacetan. Hal ini dikarenakan, diprediksi peziarah datang ini mencapai puluhan ribu orang. Baik pagi hingga sore hari. Untuk mengatasi kemacetan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk menjaga keamanan dan petugas pengatur lalu lintas di sekitar TPU Talang Kerikil. 

BACA JUGA:Konsisten Beri Perlindungan Ketenagakerjaan, SMBR Raih Paritrana Award 2023

BACA JUGA:Siap Lanjutkan Jilid II, Yudha Kembali Digandeng Enos

"Untuk petugas keamanan yang dikerahkan ini mencapai 200 orang, yang dibagi dalam beberapa titik sentral yang diprediksi lokasi tersebut rawan kemacetan sekaligus juga aksi kriminalitas. Karena berdasarkan data dan pengalaman yang ada selama ini, yang datang berziarah ini bisa puluhan ribu orang tersebut. Karena memang, Cheng Beng ini warga yang merantau akan pulang kampung dan berziarah," ulasnya. 

Selain peziarah dari Kota Palembang, terang Chandra, tidak sedikit peziarah ini dari kota/ kabupaten di Sumsel, luar Sumsel hingga ke mancanegara." Biasanya bagi warga Palembang, berziarah itu bersama keluarga besarnya. Karena memang untuk di Kota Palembang, TPU Talang Kerikil sejak puluhan tahun lalu menjadi pusat makam dari ribuan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Kota Palembang dan sekitarnya," terangnya.

Perayaan Cheng Beng atau Qing Ming sendiri merupakan tradisi yang telah dilaksanakan sejak ribuan tahun silam di negeri Tiongkok. Yang mana, setiap Cheng Beng tersebut, etnis Tionghoa di seluruh dunia menggelarnya dengan cara datang dan berdoa di makam ini. 

Cheng Beng, biasanya diawali dengan membersihkan makam atau kuburan dari mereka yang meninggal dari semak belukar. Sehingga hal ini yang latari Cheng Beng yang berarti bersih atau terang tersebut. Makna ini mengacu pada makam leluhur yang telah dibersihkan tersebut. 

BACA JUGA:Buka Layanan Penukaran Uang di Jalur Mudik

BACA JUGA:YBM PLN Salurkan Bantuan ke 50 ribu Penerima Manfaat

Terpisah, Toni, warga Bekasi yang ziarah ke makam orangtuanya mengaku sengaja berziarah lebih cepat. Ini dilakukannya untuk menghindari macet pada akhir pekan ke makam. Sebab kalau dari pengalaman yang sudah-sudah, setiap akhir pekan yang berziarah di waktu Cheng Beng ini sangat padat.  

“Ini merupakan tradisi yang dilakukan satu tahun sekali, karena itu tiap tahun kita pasti pulang ke Palembang untuk berziarah ke makam keluarga tersebut sekaligus juga bersilaturahmi dengan keluarga yang ada di Palembang. Hari ini (kemarin, red) sengaja kita datang, selain waktunya panjang, anak-anak juga libur sekolah. Rencananya malam ini (kemarin, red) kita akan langsung balik ke Bekasi lagi," ungkap Toni, Jumat (29/3).

Toni mengaku, ketika ia dan keluarganya tidak datang ziarah ini, seperti ada yang kurang. Karena itu setiap tahun, dirinya menyempatkan diri untuk pulang sekedar berziarah sekaligus mengunjungi sanak famili di Palembang. Biasanya, dia sebelum ziarah ini keluarga yang ada di luar Sumsel ini berkomunikasi dulu melalui telepon untuk menentukan waktu ziarah. 

Kategori :