PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dari 310 sekolah negeri di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di Kota Palembang, 50 persennya saat ini dalam kondisi rusak. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang, Ansori mengakui separuh dari jumlah sekolah yang ada mengalami kerusakan, baik itu SD atau SMP.
"Sekitar 50 persen sekolah rusak dari jumlah SD sebanyak 249 sekolah dan SMP 61 sekolah," sampainya, kemarin. Sebenarnya, lanjut Ansori, setiap tahun selalu ada perbaikan sekolah dengan jumlah yang cukup banyak. “Jadi setahun itu banyak yang diperbaiki sampai puluhan," katanya.
Dimana sekolah-sekolah yang rusak itu terutama berada di kawasan pinggiran, seperti Kertapati, Gandus, Pulokerto. “Namun setiap sekolah mesti aktif mengajukan permohonan perbaikan, sehingga anggaran bisa dikucurkan,” tegasnya.
BACA JUGA:Lebaran, Libur Sekolah 2 Pekan, Disdik Warning Jangan Tambah Libur
BACA JUGA:Sekolah Kusuma Bangsa Ciptakan Sekolah Pintar Lewat Penggunaan Teknologi IFP
Tapi memang perbaikan sekolah selama ini masih terkendala terbatasnya anggaran apalagi sifat perbaikan sekolah ini melalui pengajuan/usulan. "Ada perencanaan dan survei, pihak sekolah mengisi form dan diusulkan ke pusat," katanya.
Sebab perbaikan sekolah ini mesti menunggu dana dari dua mata anggaran, yakni Dana Anggaran Umum (DAU) dan Dana Anggaran Khusus (DAK) cair. "Kita memang kesulitan dari anggaran. Dana ini harus dibagi-bagi peruntukannya seperti sumber dana DAK, kita hanya mengusulkan. Nantinya saat dana keluar ditentukan sesuai form yang diisi, by name by address sifatnya," pungkasnya. (tin/fad)