“Saya sudah berbicara dengan pelatih Erik ten Hag mengenai kondisi tidak bahagia dengan situasi seperti ini. Dan saya harus menunggu untuk bermain sebanyak mungkin. Padahal saya sudah siap untuk tim dan saya selalu siap untuk main,” tambah Eriksen.
Pemain berusia 32 tahun ini memang tidak bisa memaksakan dirinya untuk menjadi pilihan utama pelatih di setiap pertandingan. Tapi setidaknya dirinya berharap ada menit bermain baginya untuk tetap bisa membuatnya bisa kembali bersaing dengan skuat utama United.
“Pelatih memang mengatakan keputusan tim berada ditangannya. Memang harus ada kompetisi antar setiap pemain untuk mendapatkan tempat utama. Apalagi untuk tim top persaingan untuk menjadi tempat utama sangat ketat,” lanjutnya.
Imbas jarang main tersebut membuat Eriksen juga sulit untuk memperkuat timnas Denmark pada laga internasional. Kepada Tipsbladet, Eriksen mengungkapkan tentu butuh kerja keras untuk bisa menjadi pemain inti.
“Tim harus mempersiapkan diri dan saya harus respek sebagaimana mestinya. Bagi saya tentu harus bekerja keras dan fokus setiap pertandingan. Ini sangat muda sekarang untuk menerima peran saya daripada sebelumnya,” ungkap Eriksen.
BACA JUGA:Mbappe Datang, Rodrygo Terancam. United, Liverpool dan Arsenal Siap Tampung Kok
BACA JUGA:Generasi Emas Timnas Inggris, Bisa Ngak Juara Piala Eropa 2024?
Sementara itu, Manchester United sungguh sangat beruntung mendapatkan winger Alenjandro Garnacho. Mantan pemain akademi Atletico Madrid ini semakin krusial perannya saat mengalahkan Everton 2-0. Padahal Manchester United hanya mengeluarkan Rp7,6 Miliar untuk mendapatkannya.
Tak heran jika fans Setan Merah sebutan Manchester United sangat bersyukur atas kontribusi pemain asal Argentina itu. Saat menghadapi Everton, pergerakan Garnacho yang paling baik dari semua pemain Manchester United.
Pemain berusia 19 tahun itu melakukan 49 setuhan bola, 10 kali dalam kotak penalti, dan 3 kali tendangan on target. Tak heran jika dirinya terpilih menjadi pemain terbaik atau man of the match pada laga tersebut. (*)