Keluarga Janji Serahkan Aiptu FA, Istri Lapor Polda, Sebut Suami Terancam Dihadang 12 Debt Collector

Minggu 24 Mar 2024 - 22:50 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Edi Sumeks

Karena itulah terjadi perlawanan. “Apalgi anak-anak klien kami di dalam mobil ketakutan dan trauma akibat kejadian ini," imbuhnya. Untuk itu, pihaknya berharap penyidik bisa menindaklanjuti laporan istri Aiptu FA dan mengusut pihak mana yang memberi kuasa terhadap upaya penarikan paksa mobil tersebut.

"Siapa pemberi kuasanya, apakah kuasa individu atau perusahaan, kami minta diusut tuntas karena meresahkan. Peristiwa ini viral sudah sering terjadi. Tapi ini jadi viral karena anggota polisi korbannya dan melawan. Sebenarnya juga sudah banyak kejadian ini, tapi banyak yang tidak melapor," tutur Rizal.

Ia menambahkan, pihaknya membaca berita dan komentar di sejumlah media sosial. Banyak kalangan yang mendukung upaya bela diri kliennya. "Mungkin ini bentuk kekesalan masyarakat yang sudah geram dengan aksi para debt collector. Bukan geram dengan penembakan dan penusukan oleh oknum polisinya,” jelas dia. 

Untuk itu Rizal mewakili kliennya minta kepada Kapolda untuk bisa mengusut sampai ke-akar-akarnya kasus ini. “Siapa saja yang terlibat, leasing mana, perusahaan mana, karena penarikan ini sudah merujuk adanya kekerasan," tegasnya.

BACA JUGA:Polisi Masih Selidiki Penembakan Anak Caleg, Jimmy Alami 2 Luka Tembakan

BACA JUGA:Sebelum Penembakan Korban dan 2 Tersangka Sempat Isap Sabu, Begini Adegan Rekonstruksinya

Terhadap debt collector yang juga melaporkan kliennya ke polisi, Rizal menegaskan pihaknya menghargai dan menghormati itu. "Nanti kita buktikan. Mengapa klien kita melakukan tindakan itu, apa motif dan alasannya. Yang pasti kami tegaskan, klien kami melakukan upaya itu untuk membela diri karena terancam," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, perkelahian dan penembakan di halaman parkir PSX Mall, Sabtu, Sabtu (23/3) membuat panik dan heboh pengunjung mal. Seorang oknum polisi adu fisik dengan 2 debt collector, terkait upaya penarikan mobil yang angsuran kreditnya menunggak.

Oknum polisi itu, Aiptu FA dari Satuan Samapta Polres Lubuklinggau. Dia datang ke PS Mall, mengendarai mobil Toyota Avanza warna putih. Sampai parkiran PS Mall, sekitar pukul 11.30 WIB, mereka dihampiri rombongan debt collector. 

“Mobil Avanza G putih itu menunggak pembayaran sejak tahun 2022, baru bayar angsuran 3 kali” kata Bandi, salah seorang debt collector. Mereka menyakan dokumen dan surat kepemilikan mobil tersebut. Sebab mobil itu terpasang pelat nopol B 1919 DTT. “Tidak terdata di dalam Samsat. Namun kecocokan mobil itu yang kami cari karena kredit macet,” cetus Bandi.

Penolakan terjadi dari Aiptu FA, yang sebelumnya pernah menjadi Kanit Reskrim Polsek Lubuklinggau Selatan. Dia turun dari mobil, mencabut senjata bentuk pistol yang diduga airsoft gun. Aiptu FA menghampiri Robert.

Dari video yang diduga direkam oleh rombongan debt collector itu, Robert sempat berlindung di balik sebuah tiang warna putih. Aiptu FA menembaknya dari jarak cukup dekat, namun berhasil dielakkan Robert. Seorang perempuan yang diduga istri Aiptu FA, menengahi coba melerai.

BACA JUGA:Relawan Prabowo-Gibran Korban Penembakan Alami Kelumpuhan, Begini Penjelasan Dokter

BACA JUGA:Penembakan Massal di Kampus Akibatkan 15 Orang Tewas, Ini Inspirasi sang Mahasiswa

Namun Aiptu FA sudah kepalang kesal dengan ulah debt collector, dia memukul Robert menggunakan tangan kanannya yang masih memegang senjata. “Sudah itu, polisi itu mengambil seperti sangkur dari mobilnya, giliran mengejar Deddi,” tambah Bandi.

Deddi terkena tembakan di lengan tangan kanannya. Begitu dia terjatuh berusaha menghindar, dia dihujami lagi tusukan senjata tajam. Mengenai leher, bahu, punggung, lengan. Semuanya bagian kiri. “Sudah itu polisi itu kabur,” cetus Bandi. (kms)

Kategori :