PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pelaku tawuran di Kota Palembang, semakin menjadi-jadi. Tidak jadi pelajaran, dari tertangkapnya puluhan remaja dalam Operasi Pekat Musi 2024 skala besar pada Sabtu malam (16/3) hingga Minggu dini hari (17/3).
Buktinya, tertangkap lagi 13 pemuda yang hendak tawuran, Rabu (20/3), sekitar pukul 02.00 WIB. Berbagai barang bukti senjata tajam yang berhasil diamankan bikin ngeri. Pedang dan celurit panjang lebih dari 1 meter, gergaji modifikasi dari baja ringan, bom molotov, stik golf.
Ke-13 pemuda itu, dari hasil penangkapan di dua lokasi berbeda. Sebanyak 5 orang ditangkap patrol Direktorat Samapta Polda Sumsel di Jl MP Mangkunegara, dan 8 lainnya di wilayah Seberang Ulu (SU) I oleh Satuan Samapta Polrestabes Palembang.
Lima yang tertangkap di Jl MP Mangkunegara, masing-masing berinisial MS (20), warga Jl Supersemar, Kemuning. AR (19) dan HK (19) wargaaJjl MR Sudarman Ganda Subrata, MF (19) warga Jl Suka Karya, dan SA (19) warga Kenten Laun. Belasan lainnya berhasil kabur.
Mereka dari kelompok Kosmetrik, yang sedang menunggu lawannya tawuran dari kelompok Sukerojo Brutal. Mereka sebelumnya sudah saling tantang di media sosial (medsos), untuk janjian tawuran di Jl MP Mangkunegara, dekat Paramount School.
"Sengaja kami simpan (berbagai senjata), untuk kejutan. Jadi begitu (lawan) sudah dekat, baru senjata tersebut akan kami keluarkan,” aku MS, saat dirilis di Mapolrestabes Palembang, Rabu sore (20/3).
Strategi itu agar tidak diketahui musuhnya bahwa mereka sudah siap, dan untuk membuat kejutan. “Untuk kejutan. Sama yang ini, kami sudah 2 kali tawuran. Musuhnya berbeda,” tukas MS, di hadapan polisi dan awak media.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol DR Harryo Sugihhartono SIK MH, menyebut para pelaku ini tergolong cerdik. Senjatanya disimpan tak jauh dari lokasi merka nongkrong. “Berupa celurit besar, gergaji besar (dari baja ringan), parang panjang, stik golf, hingga bom molotov,” urainya.
Terdiri dari 8 bilah sajam jenis colbek, 2 gergaji besar dari baja ringan, 1 celurit, 2 pedang, 3 stik golf, kembang api, dan 1 bom melotov. Sama seperti kasus-kasus tawuran sebelumnya, para pemuda ini lebih dulu komunikasi melalui medsos instagram. Lalu menentukan lokasi tawuran.
BACA JUGA:Venue Tawuran Tersebar di Kota Palembang, Ratusan Anak Diamankan Tapi Tidak Ada Tempat Pembinaan
“Waktu diamankan, kelompok pelaku ini sedang menunggu kelompok lain. Belum sempat tawuran,” jelas Harryo, didampingi Wadir Samapta Polda Sumsel AKBP Yusantiyo Sandhy, dan Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah.
Terhadap kelima pelaku dengan berbagai sajamnya ini, Harryo menegaskan tidak untuk dilakukan pembinaan di Panti Sosial Rehabilitasi di Indralaya, seperti hasil razia sebelumnya. “Sejauh ini sudah kami lakukan proses hukum lebih lanjut," tegasnya.