SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Jembatan penghubung antar Desa di Simpang Tiga Kecamatan Cengal ambruk. Akibatnya, jembatan yang roboh dimakan usia tersebut cukup menyulitkan transportasi air.
Abdul Aziz warga Desa Simpang Tiga mengaku, ambruknya jembatan tersebut terjadi kemarin (20/3) pagi. "Tak ada angin tak ada hujan jembatan ini ambruk begitu saja," terangnya.
Dikatakannya, jembatan ini merupakan penghubung antara Desa Simpang Tiga dan Desa Cengal kalau air sungai tengah surut. Ramai yang melintas di jembatan ini termasuk mobil.
“Hanya jika musim penghujan seperti saat ini banyak warga menggunakan transportasi air. Jadi dengan ambruknya konstruksi bangunan menghambat perjalanan warga, tidak bisa melintas di bawah jembatan,” paparnya.
Terpisah Pj Bupati OKI, Ir Asmar Wijaya MSi mengungkapkan, sudah mendapat laporan terkait ambruknya jembatan di Desa Simpang Tiga Kecamatan Cengal. “Iya, jembatan tersebut sudah berusia 20 tahun jadi memang konstruksinya sudah rapuh,” katanya.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba Apriyadi Cek Jembatan Ambruk, Janji Segera Perbaiki
BACA JUGA:Duh, Desa Gunung Mas Terisolasi Akibat Jembatan Ambruk, Warga Berharap Pemerintah Segera Bertindak
Tapi dengan ambruknya jembatan tersebut ada jalan alternatif lain bagi warga untuk melintas. "Jadi tidak jadi penghalang bagi warga dan sudah saya disampaikan ke PUPR," bebernya.
Konstruksi bangunan ini dari besi, kalau perbaikan tidak bisa dimungkinkan. Tapi pihaknya sudah meminta Camat Cengal untuk segera menyingkirkan bangunan yang ambruk sehingga tidak menggangu aktivitas transportasi di perairan.
Camat Cengal H Musa membenarkan adanya jembatan ambruk yang merupakan jembatan penghubung ke Kecamatan Cengal, tapi untuk lokasinya itu masuk wilayah Kecamatan Tulung Selapan. “Kontruksi bangunan yang ambruk sudah menyentuh air sungai,” tambahnya.
Sementara itu, jembatan ambrok juga terjadi di di Kelurahan Rawa Maju Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin. Robohnya jembatan akibat diterjang deras air sungai. “Sudah lama ambroknya, awal Bulan Desember (2023) lalu tepatnya empat bulan yang lalu,” kata Muryanto, Lurah Rawa Maju. Ambroknya jembatan ini sendiri kata Muryanto, karena gorong gorong tidak seimbang dengan kapasitas air yang mengalir.
“Itu penyebabnya,” jelasnya. Untung saat kejadian jembatan ambrok itu tidak ada korban jiwa sama sekali, karena ambrok jembatan itu berlangsung pada malam hari. “Hanya saja ada pengendara terjungkal sebelum kejadian, karena ada lekukan (gelombang) di jembatan,” tuturnya.
BACA JUGA:Akan Perbaiki Permanen Jembatan Ambruk
Usai kejadian, pihaknya langsung melaporkan kepada pemkab Banyuasin melalui instansi terkait agar jembatan dengan lebar 5 meter dan panjang 20 meter itu dapat diperbaiki segera. “Informasinya akan diperbaiki segera,” jelasnya.