MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Muratara, Tasman mengatakan bakal melakukan sidak gabungan dengan Disperindagkop dan BPOM di wilayah Muratara.
"Tahun kemarin saat kita sidak sempat menemukan mie= basah yang mengandung formalin (pengawet mayat, red). Untuk tahun ini kami sedang persiapan, " katanya.
Dia mengatakan, saat ini masih menunggu BPOM untuk menentukan jadwal pelaksanaan Sidak. Menginggat untuk teknis dan pengecekan obat obatan merupakan kewenangan BPOM.
Namun bagi masyarakat untuk menghindari bahan makanan mengandung formalin dan borax Dinkes Muratara, memberikan beberapa tips. Seperti menghindari produk makanan yang mengandung bahan pewarna mencolok, produk makanan yang berbau kimia, dan produk makanan yang sudah lewat dari kadarluasa.
BACA JUGA:Kandungan dan Manfaat Melinjo yang Jarang Diketahui, Bisa Jadi Bahan Pengawet Alami Lho
BACA JUGA:Temukan Cendol Mengandung Bahan Berbahaya
"Seperti tahu itu paling awet dua sampai tiga hari, tapi kalau dia pakai pengawet seperti formalin atau boraks itu bisa sampai 2 minggu dan itu bahaya untuk kesehatan," jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Muratara, Hasan Basri melalui Kabid Perdagangan Azhari, membenarkan jika dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional bersama sejumlah pihak terkait.
"Tujuannya, selain memonitoring lonjakan harga, juga untuk mencegah peredaran produk berbahaya yang mengandung boraks dan formalin. Untuk waktunya belum ditentukan kapan, tapi akan dilaksanakan dalam waktu dekat," bebernya. (zul)