Temukan Cendol Mengandung Bahan Berbahaya

SIDAK: Tim BPOM Palembang turun di OKU dalam pengawasan pangan masih menemukan pangan mengandung bahan berbahaya.  -foto : berry/sumeks-

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Membeli jajanan pasar perlu lebih ekstrahati-hati. Karena bila tidak jeli, bisa saja pangan yang kita beli mengandung bahan campuran berbahaya, seperti formalin dan rhodamin B. 

Seperti halnya temuan dari tim Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palembang yang turun di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Dalam pengawasan pangan di OKU, tim masih menemukan adanya pangan yang mengandung bahan berbahaya. 

"Ada sampel makanan pada cendol kita temukan diduga mengandung rhodamin," kata Plt Kepala BPOM Palembang Teddy Wirawan MSi APT, Selasa (19/3). Tim BPOM didampingi Pemkab OKU, ada dari Disperindag OKU, Dinkes OKU, personel Sat Pol PP OKU, dan Perumda Pasar. 

Dari pagi hingga siang lokasi pasar yang didatangi Pasar Atas dan Pasar Gotong Royong Batumarta. Untuk lokasi Pasar atas ada 17 sampel yang diambil bervariasi. Ada jenis tahu, mie basah, cendol, cincau. Dari lokasi Pasar Atas tim tidak menemukan pangan berbahaya. 

BACA JUGA:Ratusan Krim Kecantikan Tak Berizin, BBPOM Amankan dari 7 Klinik Kecantikan

BACA JUGA:IndoVac Produksi Bio Farma Kantongi Izin Edar BPOM

Sedangkan di Pasar Gotong Batumarta, hasil pengujian cepat menemukan pangan cendol terindikasi mengandung rhodamin. Menurut Teddy Wirawan, cendol yang dibeli pedagang tersebut berasal dari daerah Kabupaten OKU Timur. Pedagang mengaku menjual minuman cendol mengandung rhodamin dengan alasan konsumen lebih menyukai warna cendol yang terang atau cerah.

Sedangkan cendol yang berwarna buram tidak mengandung rhodamin. Ada juga temuan Bleng merek (berlogo ayam) Djago yang mengandung borax. Disebut Teddy, untuk Bleng merek Djago tersebut sebetulnya sudah dilarang beredar. Pedagang mengaku membeli dari pedagang pasar kalangan.

Namun untuk merek lain masih aman. Bleng sebutnya, digunakan untuk campuran berfungsi untuk makanan kenyal, atau kalau pada kerupuk membuat menjadi renyah. "Kalau bleng tidak dicampur borax tidak jadi masalah," ujarnya. 

BACA JUGA:BBPOM Bekukan Ratusan Akun Medsos Promosi Produk Berbahaya, Paling Banyak Obat Tradisional, Ini Rinciannya

BACA JUGA:Waspada! 5 Kosmetik Ilegal Ini Paling Banyak Dicari di Marketplace, BPOM RI: Bisa Picu Kanker Kulit

Kadinkes OKU Dedi Wijaya mengatakan, pangan yang mengandung formalin atau rhodamin bisa berdampak bagi kesehatan tubuh. Mulai dari mulut sampai usus, ginjal, akan melalui proses panjang. "Jadi berbahaya bagi organ tubuh dalam tubuh," ujarnya.

Direktur Perumda Pasar Radius Susanto menyampaikan himbauan supaya pedagang tidak menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya. Termasuk sudah ada dari pegawai Perumda Pasar yang sudah dilatih BPOM untuk mengecek keamanan pangan. "Tidak hanya bulan ramadan tapi bulan lainnya melakukan pengawasan," ujarnya(bis)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan