Rencananya, rekayasa tersebut diberlakukan mulai 5 April. Merujuk rencana yang sudah disusun Korlantas Polri, one way bakal diberlakukan dari Kilometer 72 tol Cipali sampai Kilometer 414 tol Semarang-–Batang. Sementara itu, contraflow diterapkan di ruas tol Jakarta-–Cikampek (Japek) sampai jalan tol Cipali.
Korlantas juga menyiapkan strategi pengaturan arus kendaraan yang hendak menyeberang dari Jawa ke Sumatera maupun sebaliknya. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, khusus arus dari Merak menuju Bakauheni, petugas bakal membagi kendaraan ke beberapa pelabuhan.
Pertama, kendaraan roda empat yang terdiri atas mobil pribadi dan bus akan diarahkan menyeberang lewat Pelabuhan Merak. Kedua, sepeda motor, truk tangki, dan tronton diarahkan menggunakan Pelabuhan Ciwandan. ”Ketiga, kendaraan yang diarahkan melalui Pelabuhan BBJ (Bakau Bandar Jaya, Red) adalah truk tangki dan tronton 12 meter sampai 16 meter,” jelasnya.
BACA JUGA:Pemudik Wajib Bertiket Maksimum H-1 Keberangkatan
Pemisahan kendaraan berdasar jenis itu dilakukan demi meminimalkan antrean panjang yang berpotensi mengganggu arus dari Jawa menuju Sumatera dan sebaliknya. Kalaupun sampai terjadi kepadatan, Polri sudah menyiapkan strategi delaying system. Kendaraan menuju Pelabuhan Merak akan diarahkan untuk masuk rest area di Kilometer 43 A dan Kilometer 68 A.
Delaying system juga bakal dilakukan dengan cara membatasi kendaraan di gerbang tol. Untuk memudahkan pemudik, Trunoyudo juga mengimbau supaya pemesanan tiket penyeberangan dilakukan paling lambat H-1 jadwal penyeberangan. ”Agar (petugas) dapat mengantisipasi jumlah pemudik yang akan menyeberang di pelabuhan,” katanya.
Polri juga memastikan kebutuhan pokok masyarakat tetap tersedia. Lewat satgas pangan, Polri ikut membantu pemerintah menjamin ketersediaan bahan pangan di pasaran. ”Polri menjamin dan memastikan lancarnya ketersediaan dan distribusi bahan pokok penting serta pemantauan harga,” ungkap Trunoyudo. (lyn/syn/c7/oni)