"Kami mengimbau warga selalu waspada dan tidak berenang di perairan yang memang saat ini situasinya tidak memungkinkan. Karena curah hujan tinggi dan aliran air sangat deras," himbaunya.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin, S.E, didampingi Kasubsi Operasinya Manca Rahwanto, S.E menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan informasi terjadi kondisi membahayakan manusia tersebut pada Minggu, 17 Maret 2024 sekitar Pukul 19.15 WIB.
"Berbekal informasi kami memerintahkan satu team Rescue lengkap dengan peralatan SAR air untuk berangkat menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban," tukasnya.
Menurut informasi yang didapat, disaat korban hanyut, ketiga rekannya berusaha untuk menolong dengan menarik tangan korban.
BACA JUGA:15-60 Hari, Lama Cuti Ayah untuk PNS yang Istrinya Melahirkan di Indonesia. Kapan Berlaku?
Namun dikarenakan derasnya arus pegangan tangan korban terlepas dan hanyut tenggelam.
Dua orang temannya berasal dari Desa Tanjung Dayang, dan satu temannya merupakan asli Desa Tanjung Laut.
Saat tiba di lokasi lebak sungai, ketiga remaja ini hendak mandi. Namun, saat teman-temannya sedang membuka baju, korban ternyata lebih dulu terjun.
Tiba-tiba, tak disangka arus deras sungai tersebut membuat korban terbawa. Kedua temannya, lalu meminta pertolongan kepada warga yang sedang menangkul ikan.
Satu orang warga bersama ketiga rekannya sempat hendak menarik tangan korban.
Namun, kuatnya arus hampir membuatnya ikut tertarik. Hingga akhirnya tangan korban terlepas karena sudah lemas tidak kuat lagi berpegangan.
BACA JUGA:Catat, Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Saat Berpuasa, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Buah Salam: Penyembuh Alami dari Diare Hingga Diabetes!
Setelah melepas pegangan itu, korban pun tenggelam dan tak terlihat lagi. Lalu memanggil warga lainnya untuk meminta pertolongan.
Hingga malam, korban belum ditemukan. Masyarakat Desa Tanjung Laut serta Desa Tanjung Dayang terus berusaha mencari dengan alat seadanya.