PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Angka inflasi Sumsel mengalami penurunan pada periode Januari-Februari 2024 dari 3,35 persen menjadi 3,15 persen. Ini sekaligus menempatkan Provinsi Sumsel yang sebelumnya masuk 10 besar daerah penyumbang inflasi tertinggi di Indonesia, saat ini berada di luar 10 besar.
Hal ini terungkap dari hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Satgas Pangan Polda Sumsel bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumsel, kemarin (8/3). "Rakor Satgas Pangan ini rutin kami gelar bersama TPID Sumsel. Khusus kali ini kami mengikuti arahan Satgas Pangan Bareskrim yang beberapa waktu lalu melakukan pemantauan harga bapokting jelang Ramadan," ungkap Ketua Tim Satgas Pangan Polda Sumsel yang juga Direktur Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropratomo SIK, kemarin.
Dikatakan, sejumlah instansi yang ikut rakor turut menyampaikan laporannya sebagai tugas dan tanggung jawab masing-masing. “Untuk persiapan menyambut bulan Ramadan, stok beras saat ini aman, namun tetap butuh bantuan seluruh elemen masyarakat mengawasi dan memonitor ketersediaan beras di lapangan,” tegasnya.
Untuk stok bapokting lain, seperti cabai, bawang merah dalam pengawasan karena potensi inflasi. “Kami memperketat pengawasan terutama di empat kota di Sumsel yakni Palembang, Prabumulih, Lubuklinggau dan Muara Enim," tegasnya.
BACA JUGA:Pasar Murah Sembako di Kayuagung: Antrean Panjang dan Harga Terjangkau, Begini Suasananya!
BACA JUGA:Bulog Siapkan Skema Stabilitas Harga, Jelang Ramadan Naiknya Harga Sembako
Pemimpin Wilayah (Pimwil) Perum Bulog Regional Sumsel Babel, Elis Nurhayati menegaskan pihaknya memiliki stok beras untuk penyaluran sampai Maret ini. "Kita juga terus menerima beras impor sesuai penugasan pemerintah. Sekarang juga telah mulai masuk masa panen, kami akan terus melakukan penyerapan beras petani. Mudah-mudahan stok beras tercukupi hingga Lebaran," ungkap Elis yang belum genap seminggu menjabat sebagai Pimwil Perum Bulog Regional Sumber Babel ini.
Dia menyebut target penyerapan beras dalam negeri sebanyak 30 ribu ton untuk wilayah Sumsel Babel mulai Januari hingga Desember 2024. "Kita dapat melakukan penyerapan gabah maupun beras petani asalkan sesuai standar dan kualitas yang telah ditetapkan," urainya.
Harga beras yang dijual ke Bulog tetap mengacu Peraturan Bappenas Nomor 6 tahun 2023 seharga Rp9.950 per kilogram. Sementara harga Gabah Kering Giling (GKG) sampai ke Gudang Bulog dibeli di harga Rp6.300 per kilogram. (kms/fad/)