PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Revitalisasi gedung pasar 16 Ilir Palembang kembali memicu protes setelah penutupan sementara yang dilakukan oleh PT Bima Citra Realty (BCR) pada Kamis, 7 Maret 2024.
Pedagang yang berdagang di pasar 16 Ilir memenuhi area tersebut pagi ini untuk mengungkapkan ketidakpuasan mereka atas tindakan yang dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Irwansyah Masri, Sekretaris Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sumsel, juga seorang pedagang di gedung pasar 16 Ilir, menyatakan bahwa sementara revitalisasi pasar bukanlah masalah.
"Namun tindakan yang diambil oleh PT BCR terkesan tidak transparan dan merugikan masyarakat,"ujarnya.
BACA JUGA:Ginjal Sehat, Hidup Bahagia: 6 Makanan Penunjang Fungsi Ginjal yang Optimal!
BACA JUGA:Kebakaran di Lawang Kidul: 13 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal, Ini Dugaan Penyebabnya!
Dia menambahkan bahwa pihaknya akan menghitung kerugian yang dialami masyarakat dan bersedia membawa masalah ini ke jalur hukum jika tidak ada solusi yang memuaskan.
Masalah ini semakin diperparah oleh penutupan yang dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya, sehingga para pedagang merasa tidak dihormati.
"Komunikasi telah dilakukan dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi, termasuk DPRD dan Kapolres, guna memahami alasan di balik tindakan PT BCR,"tegasnya.
Pedagang juga berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan cepat melalui kesepakatan yang adil dan tidak merugikan mereka.
"Namun, jika tidak ada penyelesaian yang memuaskan, kami akan membawa masalah ini hingga ke Mahkamah Agung,"tukasnya.
BACA JUGA:Inalillahi, Mobil Avanza Menabrak Pohon, 1 Tewas, 5 Luka Berat, Begini Kejadiannya!
BACA JUGA:Awas, Efek Negatif Durian, Manisnya Terselip Bahaya, Loh! Apa Saja?
Di sisi lain, PT BCR melalui pengumuman yang dipasang di gedung pasar 16 Ilir menjelaskan bahwa penutupan tersebut dilakukan untuk pembangunan lantai basement, lantai dasar, dan lantai selanjutnya.
Masyarakat atau pedagang yang berminat membeli kios baru diharapkan untuk menghubungi marketing PT BCR.