SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Sekelompok massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Masyarakat Demokrasi Pro Menggugat gelar aksi ke KPU Muba. Mereka pendukung salah satu caleg DPRD Provinsi Sumsel dari PKB.
Aksi kemarin (4/3) tersebut nyaris ricuh. Lantaran massa tersebut sempat memaksa masuk ke kantor KPU Muba. Dari video yang beredar, setidaknya terlihat ada dua pendemo yang diamankan petugas dalam aksi itu.
Demi keamanan, petugas sebelumnya membelokasi akses jalan menuju kantor KPU Muba agar pleno rekapitulasi suara berlangsung kondusif
Beruntung kericuhan cepat diatasi petugas gabungan dari Polres Muba dan Sat Brimob Polda Sumsel.
Akhirnya, massa memilih melakukan aksi di luar dan sekitaran kantor KPU Muba. Setelah sempat berorasi, akhirnya perwakilan massa melakukan negoisasi dengan pihak KPU, Bawaslu, dan Polres Muba.
BACA JUGA:KPU Muba Tidak Siapkan TPS Khusus, Ratusan Pemilih di RSUD Sekayu Berpotensi Gagal Nyoblos
BACA JUGA:Ini Penyataan Kapolres Muba saat Melakukan Sidak di Kantor KPU Muba
Perwakilan massa, Yusnin mengatakan, mereka minta disandingkan dalam pleno itu data dari PKB dengan data hasil pleno di Kecamatan Keluang. "Intinya tuntutan kita minta verifikasi. Jika ada perbedaan data, kalau bisa dibuatkan berita acara. Hasil C1 ini datanya, hasil DA 1 ini datanya. Kami bukan ingin membuka kotak suara karena itu jelas melanggar aturan," ucapnya.
Saat pleno berlangsung, ada saksi dari PKB yang ingin menyandingkan data dan suasana sempat sedikit memanas. Ketua KPU Muba, M Sigid Nugroho SPd SH mengatakan, pleno ditunda cukup lama sampai usai makan siang.
Hasil negosiasi yang disaksikan Bawaslu Muba, Kapolres dan saksi dari PKB, disepakati untuk menyandingkan data DA yang ada tanda tangan dan tidak ada tanda tangan.
"Sesuai kesepakatan, bahwa apapun hasilnya harus legowo tidak ada lagi keributan. Namun kenyataannya berbeda," kata Sigid.
Kapolres Muba AKBP Imam Safii SIK MSi mengatakan, aksi massa pendukung caleg DPRD Provinsi Sumsel dari PKB kemarin merupakan lanjutan dari aksi massa di PPK Keluang, Sabtu (2/3) lalu.
BACA JUGA:Ricuh Demo Tuntut Penghitungan Ulang di Muratara, Portal Jalinsum hingga Tinju
BACA JUGA:Kericuhan Saat Pengantaran Jenazah Mantan Gubernur, Kapolda Papua Ajak Berduka dengan Benar
Terpisah, meski pleno rekapitulasi suara tingkat kabupaten sudah rampung, namun masih ada saja pendukung caleg di Muratara yang tak terima. Mereka melakukan aksi pemortalan akses jalan.