BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Menjelang masuk Ramadan, petani di Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat banyak bercocok tanam sayur mayur.
Budidaya tanaman sayur menjadi bagian dari program ketahanan pangan di masyarakat desa. “Kita bertanam sayur kembali seperti jenis hortikultura,” kata Garsubi, anggota BPD Pusar. Kemarin.
BACA JUGA:Agar Sayuran Tetap Berkualitas Pasca-Panen, Ini yang Harus Dilakukan Petani
BACA JUGA:Manfaat Konsumsi Sayur Kangkung, Dari Sumber Nutrisi dan Rasanya yang Unik, Simak Yuk Moms
Pria yang berprofesi sebagai petani ini mengatakan, mereka menanam berbagai sayur mayur yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
Penanaman dilakukan di lahan yang ada di sekitar rumah. Sayuran yang ditanam meliputi kembang kol, brokoli, seledri dan lainnya.
Untuk budidaya tanaman sayur tersebut, lanjutnya, dilakukan di dalam polybag. ‘’Jadi saat dibutuhkan, tanaman sayuran di sekitar rumah tinggal dipanen saja,’’ katanya.
Apalagi, lanjutnya, tak lama lagi sudah masuk bulan Ramadan. ‘’Dengan budidaya sayuran tersebut bisa mendapatkan komoditi yang segar. Karena langsung dipetik. Kalau untuk tanaman kol belum berbuah,” ujarnya.
Penanaman dilakukan saat ini, lanjutnya, karena diharapkan bisa panen pada Ramadan. ‘’Dari pemanfaatan lahan kecil di sekitar rumahnya, bisa berguna dan sudah dirasakan.
Jika butuh sayur, warga tak lagi kesulitan. Mereka tak harus membeli, bisa langsung memetik di sekitar rumah,’’ jelasnya.
Hal ini, lanjutnya, tentu lebih berhemat uang belanja. Selain itu juga bisa dijual dengan masyarakat. ‘’Untuk tanaman sayur sudah pernah panen. Tapi dari jenis lainnya.
Hasil dari panen sayur ada yang dikonsumsi sendiri. Namun ada juga yang dijual,’’ jelasnya.
BACA JUGA:Sayur Lebih Fresh, Selalu Habis Terjual
BACA JUGA:Beberapa Contoh Sayur Yang Berbahaya Jika Tidak Di Olah Dengan Benar
Garsubi juga mengajak masyarakat lain untuk bertanam sayur di lingkungan masing-masing. Dengan memanfaatkan pekarangan yang ada di sekitar rumah.