SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Sekitar 100 ribu hektare lahan rawa akan dioptimalisasi tahun ini. Menjadi sawah produktif. Sebarannya, di Kabupaten Banyuasin 22.000 hektare, OKI mencapai 65.000 hektare, OKU Timur 5.000 hektare, Ogan Ilir 4.000 hektare, dan Muara Enim 2.400 hektare.
Rencana ini sudah mendapat dukungan penuh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Banyuasin, Sarip mengatakan, program optimalisasi lahan rawa ini mirip program Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani).
"Iya sepertinya mirip, " katanya. Artinya tidak begitu banyak perbedaan dalam mekanisme pengerjaan di lapangan nantinya. Lahan yang akan di optimalisasi akan dibantu dengan rehabilitasi saluran Irigasi menggunakan alat berat, pembangunan JUT, pembangunan pintu air, Pembangunan unit pompa air, kegiatan olah tanah. "Itu full mekanisasi, "jelasnya.
Ia menegaskan, pihaknya akan mendukung program tersebut sehingga dapat berhasil dan terwujud swasembada pangan. " Pastinya menjadikan Sumsel terutama di Banyuasin sebagai daerah penyanggah pangan secara nasional," tukasnya.
Sektor pertanian merupakan salah satu potensi andalan di Kabupaten Banyuasin. Dengan luas baku sawah 174.371 hektare, terdiri dari 150.643 hektare sawah pasang surut dan 23.728 hektare sawah lebak.
BACA JUGA:Optimalisasi Lahan Rawa, Tingkatkan Luas Tanam Padi
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Rawa Jadi Kebun Semangka
Berdasarkan angka sementara BPS tahun 2023 produksi padi Banyuasin 915.784 ton GKG (Gabah Kering Giling) dan produksi beras 525.873 ton. Dengan produktivitas padi 5,16 ton GKG (Gabah Kering Giling)/hektare.
Kabupaten Banyuasin mengalami surplus beras sebanyak 455.941,41 ton dari total konsumsi 69.931,59 ton. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Junadi SP mengatakan, untuk rencana optimalisasi rawa di OKU Timur rencana menyebar di Kecamatan Semendawai Barat, Cempaka, Madang Suku I, Madang Suku II, Madang Suku III, BP Bangsa Raja dan Bunga Mayang.
Program itu belum berjalan. "Baru mau rapat di Kementerian Pertanian besok (hari ini)," kata Juandi. Soal teknis seperti, pihaknya belum tahu. Muara Enim termasuk dalam program optimalisasi lahan rawa. Rencananya pada tiga kecamatan.
"Itu tersebar di tiga kecamatan yakni Muara Belida, Sungai Rotan dan 4 Petulai Dangku," ujar Kepala Dinas TPHP Muara Enim, Ulil Amri. Optimalisasi tersebut yang dilakukan adalah memperbaiki sistem pengairan dengan irigasi. "Selama ini kan itu sistem rawa, jadi tergantung dengan kondisi alam, setahun hanya bisa sekali tanam saja," terangnya.
Dengan irigasi, maka bisa lebih dari sekali tanam. Otomatis produksi padi meningkat. Juga gunakan bibit unggul dan bantuan pengolahan lahan lainnya. "Seperti misalnya bibit unggul Inpari, ciherang, dan lain lain," terangnya. Kemudian untuk pupuk, akan dibantu untuk seperti NPK, urea, SP36 dan KCL. "Mudah-mudahan proses optimalisasi lahan rawa ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan target," pungkasnya.
BACA JUGA:Lahan Rawa Sokong Ketahanan Pangan
BACA JUGA:Indonesia Berhasil Membangun Industri Gula Terintegrasi di Lahan Rawa
Sebelumnya, Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengatakan, Sumsel memiliki lahan rawa seluas 3,36 juta hektare. "Kegiatan yang dapat dilakukan di lahan rawa adalah pengembangan infrastruktur air dan lahan, mekanisasi pertanian pratanam dan pascapanen, serta penyediaan sarana produksi," ujarnya.