PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kurma, salah satu makanan khas Bulan Suci Ramadan, telah menjadi buruan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Dikenal sebagai anjuran Nabi Muhammad SAW, buah kecil berwarna cokelat ini sering dikonsumsi saat sahur atau berbuka puasa.
Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa Israel memiliki peran penting dalam pasar kurma global.
Menurut laporan Statista, Israel menduduki posisi kedua sebagai negara dengan nilai ekspor kurma terbesar di dunia, hanya kalah satu posisi di bawah Arab Saudi.
BACA JUGA:8 Manfaat Air Rendaman Kurma yang Baik untuk Kesehatan, Diantaranya dapat Mencegah Rambut Rontok
BACA JUGA:Ternyata Buah Kurma Efektif Menjaga Kesehatan Lambung, Ketahui! Ini 4 Manfaatnya untuk Lambung
Israel berhasil menguasai lebih dari 60 persen pangsa pasar global untuk salah satu jenis kurma unggulan, yaitu kurma Medjool.
Dengan nilai ekspor mencapai lebih dari US$317 juta, atau sekitar Rp4,95 triliun, Israel menjadi pengekspor kurma Medjool terbesar di dunia.
Meskipun demikian, terkait dengan situasi politik di Gaza, Palestina, dan gerakan boikot terhadap produk yang berasal dari atau mendukung Israel, masyarakat diingatkan untuk berhati-hati dalam memilih kurma yang dibeli.
Seruan Boikot Kurma Israel: Pesan Tegas dalam Solidaritas dengan Palestina
BACA JUGA:Simpel Banget, Inilah 9 Cara Alami Turunkan Berat Badan. Dijamin Tanpa Efek Samping
Dalam laporan Aljazeera, Aliansi Muslim untuk Palestina (AMP) memperingatkan umat Muslim agar tidak membeli kurma yang berlabel "Made in Israel", "Made in the West Bank", atau "Made in the Jordan Valley".
AMP menyatakan bahwa kurma dengan label-label tersebut cenderung berasal dari tanah yang dirampas oleh Israel.
Industri kurma Israel sering kali menggunakan label alternatif untuk menyembunyikan asal-usulnya.