Ada 1.066 Janda Baru di Muara Enim, Rata-Rata Usianya 30-40 Tahun

Minggu 08 Jan 2023 - 09:55 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

MUARA ENIM – Sepanjang 2022. Kasus perceraian di Muara Enim terbilan tinggi. Angkanya mencapai 1.066 perkara.  Ini membuat ada sebanyak 1.066 janda baru disana. Panitera Pengadilan Agama (PA) Muara Enim, Drs Faisal mengatakan  angka itu meningkat jika dibandingkan tahun 2021 yakni 900 perkara. Dia menjelaskan, perceraian tersebut sebagian besar disebabkan oleh faktor pertengkaran dan juga perselingkuhan. "Pertengkaran yang disebabkan faktor ekonomi dan juga orang ketiga, biasanya ketahuan karena chat mesra di hp salah satu pihak," ungkapnya. Lalu, penyebab lainnya adalah suami tidak memberikan nafkah lagi sehingga memilih untuk berpisah. "Ada yang karena si suami terkena kasus hukum sehingga tidak bisa menafkahi lagi," ulasnya. Baca juga : KDRT-Ekonomi Bikin Banyak Janda Baru Dari perkara yang masuk sebagian besar dimohonkan oleh pihak perempuan. "Dan usianya rata rata masih terbilang muda di kisaran 30-40 tahun, mungkin karena itu disebabkan pernikahan di usia yang masih sangat muda," bebernya. Menurutnya, hampir sebagian besar perkara yang masuk diputuskan, karena saat mediasi memilih tetap berpisah. "Ya ada sebagian yang damai, itu karena pemicu karena pertengkaran, kalau itu perselingkuhan itu semua ingin untuk berpisah," ungkapnya. Dia juga menegaskan jika, setiap Jumat, PA juga melakukan penyuluhan untuk mencegahnya. "Di proses persidangan juga ada mediasi, itu untuk mencegah perceraian," pungkasnya. Baca juga : Dituding Selingkuh, Warung Janda Dibakar Tingginya kasus cerai juga tercermin dari peningkatan laporan kasus KDRT di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Sumsel. Kepala Dinas, Henny mengatakan, laporan pada 2021 hanya dua kasus dan pada tahun lalu ada 9 kasus. "Ada peningkatan tapi itu hanya angka," ujarnya. Baca juga : Bantuan UMKM  Sasar Janda Menurut Henny, banyak sekali kasus KDRT yang tidak dilaporkan. Korban khususnya perempuan lebih memilih diam saat terjadi KDRT. Padahal, kata dia, perempuan harus berniat ngomong saat terjadi KDRT agar tidak terjadi lagi. "Banyak yang diam dengan berbagai alasan termasuk karena anak, ekonomi dan lainnya,” ujarnya. Dia melanjutkan pihaknya siap mendampingi perempuan yang menjadi korban KDRT. Lapor saja, pendampingan diberikan gratis," ujarnya.  (way)

Tags :
Kategori :

Terkait