PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit bawaan yang ditandai struktur jantung dan pembuluh darah yang abnormal dan sudah terjadi sejak bayi di dalam kandungan. Hal tersebut diungkap dokter Spesialis Jantung Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang DR.dr.Ria Nova, SpAK.
Katanya, PJB merupakan kelainan yang paling sering terjadi di antara penyakit bawaan lainnya. "Prevalensi PJB berkisar antara 8-10 per 1000 kelahiran hidup. Meskipun PJB sering ditemukan namun masih banyak kasus PJB yang terlambat diketahui sehingga penanganan pun menjadi sering terlambat,"ujarnya seraya menyebut hal ini juga dalam rangka ‘Congenital Heart Defect Awareness week" yang jatuh pada tgl 7 - 14 Februari’.
Dijelaskan, Penanganan PJB tergantung pada tingkat keparahan struktur jantung dan pembuluh darah. "Makin parah kelainan jantung dan pembuluh darah yang terjadi seharusnya makin cepat penanganan untuk menyelamatkannya, namun kenyataannya masih banyak kasus PJB yang terlambat ditangani,"ungkapnya
Lebih jauh dijelaskan, banyak faktor yang membuat terjadinya keterlambatan penanganan PJB salah satunya adalah keterlambatan mengenal tanda dan gejala PJB. "Terkait hal ini seharusnya orang tua bisa mengenali tanda dan gejala PJB, sehingga dapat segera memeriksakan anaknya ke Rumah Sakit bila terdapat tanda dan gejala tersebut,"sambungnya.
BACA JUGA:Waspada 7 Penyebab Serangan Jantung.
BACA JUGA:Konsumsi Vitamin 3 Berlebihan Dapat Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Beberapa tanda dan gejala PJB sebetulnya dapat dikenali oleh orang tua sejak bayi tersebut dilahirkan, namun ada juga tanda dan gejala yang baru muncul setelah beberapa bulan kehidupan. Tanda dan gejala yang terdapat pada anak dengan PJB dapat berupa satu gejala saja tapi dapat juga terdapat lebih dari 1 gejala.
"Makin banyak tanda dan gejala yang ditemukan pada seorang bayi atau anak, maka biasanya makin berat kelainan PJB yang terjadi,"terangnya
Terdapat beberapa cara praktis untuk mengenal PJB yang mudah dilakukan dan wajib diketahui oleh orang tua. Cara yang pertama adalah perhatikan bibir dan kuku jari tangan atau kuku jari kaki anak. "Apakah ada warna kebiruan di bibir atau warna kebiruan di kuku jari tangan atau kuku jari kaki? Apakah warna kebiruan di bibir akan tampak bertambah biru bila anak menangis? Bila ada maka sangat mungkin terdapat PJB sehingga harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan membawa anaknya ke Rumah Sakit untuk memastikan PJB tersebut,"jelasnya
Cara praktis kedua mengenal PJB adalah perhatikan apakah ada sesak napas atau tidak. Untuk mengetahui anak sesak, maka harus diperhatikan gerakan cuping hidung dan gerakan tarikan otot pernapasan di dinding dada."Jika ada tanda ini menunjukkan anak dalam kondisi sesak napas dan harus segera dibawa ke Rumah Sakit untuk segera mendapatkan pertolongan dan juga untuk dipastikan apakah terdapat PJB yang menyebabkan gejala sesak napas tersebut,"terangnya.
Cara praktis ketiga mengenal PJB adalah mengukur berat dan tinggi badan anak. Bila berat badan dan tinggi badan kurang maka harus dikonsultasikan ke dokter untuk dipastikan apakah ada PJB sebagai penyebab berat badan yang kurang. "Kebanyakan pada PJB yang berat sering disertai dengan berat badan yang sulit naik sampai terjadi gagal tumbuh,"sambungnya.
BACA JUGA:Wajib Tau, Wanita Usia 50 Tahun Wajib Perhatikan Faktor Kesehatan Jantung
BACA JUGA:8 Manfaat Bunga Rosela untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Mencegah Serangan Jantung!
Cara praktis keempat mengenal PJB pada anak adalah memperhatikan apakah anak sering mengalami infeksi saluran napas berulang. "Banyak kasus PJB berat baru diketahui setelah pasien ini berobat ke Rumah Sakit karena seringnya infeksi saluran pernapasan,"terangnya lagi
Ia menambahkan, beberapa cara praktis yang dapat dilakukan orangtua untuk mengenali tanda dan gejala PJB."Sehingga dengan mengenal secara dini maka penanganan PJB akan menjadi lebih baik dan anak dapat tumbuh kembang secara optimal,"tutupnya.(nni/lia)