JAKARTA - Sesuai jadwal yang ditetapkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, besok (23/2) meripakan hari terakhir pelunasan ongkos haji.
Seyogyanya, pelunasan tahap 1 ini telah berakhir 12 Februari lalu. Namun, karena masih banyak jemaah yang belum melunasi, maka masa pelunasan Bipih pun diperpanjang hingga 23 Februari.
Data terbaru Kemenag menyebutkan, hingga Rabu (21/2) sore sudah lebih dari 196 ribu jemaah calon haji (JCH) yang telah melakukan pelunasan Bipih.
Rinciannya, 159.423 orang dari porsi berangkat tahun ini. Kemudian 4.336 orang dari kuota lansia prioritas. Lalu ada 32.701 jemaah kuota cadangan yang sudah melunasi.
BACA JUGA:6 Hari Lagi Pelunasan Ongkos Haji Tahap 1 Berakhir, Yang Tak Melunasi Berarti Mundur
BACA JUGA:Perpanjang Pelunasan Ongkos Haji Tahap 1, Hingga 23 Februari, Tahap 2 Ikut Mundur
Jumlah kuota cadangan yang sudah melunasi ini, lebih banyak dibandingkan sisa kuota sebesar 31.474 kursi. Dengan demikian bisa disebut bahwa kuota haji 2024 sudah terisi penuh.
bagi yang tidak melakukan pelunasan, maka diangkat mengundurkan diri sehingga praktis tidak bisa berangkat tahun ini meski sudah dinyatakan memenuhi syarat istito'ah secara kesehatan.
Dengan kuota sebanyak 241 ribu jemaah, penyelenggaraan haji 2024 menelan biaya Rp 20 triliunan. Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Acep Riana Jayaprawira mengungkapkan, uang sebanyak itu telah disalurkan ke Kemenag.
Uang Rp20 triliun itu digunakan untuk sewa hotel, order katering, dan layanan lainnya. Acep mengatakan tidak ada masalah untuk penyaluran dana operasional haji dari BPKH ke Kemenag.
BACA JUGA:Ingin Ibadah Haji Bareng Keluarga ? Ini Bacaan Doanya
BACA JUGA:Pelunasan Biaya Haji Tahun 1445 H/2024 M Capai 147 Ribu Jemaah
Dana operasional itu bersumber dari Bipih atau uang yang dibayar langsung jemaah. Kemudian juga dari hasil investasi dana haji oleh Kemenag.
Dia mengatakan untuk nilai investasi yang digunakan pada haji tahun ini sekitar Rp 8 triliun. "Sisanya dari uang jamaah," katanya.
Diketahui tahun ini jemaah haji hanya menanggung 60 persen dari total biaya riil haji yang mencapai hampir Rp 100 juta. Sisanya 40 persen disubsidi dari hasil investasi dana haji.
Tahun depan diharapkan proporsi itu berubah jadi 65 persen ditanggung jemaah dan 35 persen subsidi.
BACA JUGA:Satu Travel Haji Khusus Minimal 1.500 Jemaah, Mulai Berlaku Tahun Ini, Kurang Jumlah Harus Bergabung