MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasca aksi blokade yang dilakukan warga di Jalan Lintas Sumatera (Jainsum) di Kabupaten Muratara, arus lalulintas mendadak sepi aktivitas, Minggu, (18/2).
Pantauan koran ini sekitar pukul 09.00 WIB, arus Jalinsum didominasi pengendara lokal ketimbang pengendara lintas provinsi.
BACA JUGA:Aksi Blokade Berakhir, Jalinsum Muratara Kembali Normal dan Lancar, Apa Kata Warga dan Kapolres?
BACA JUGA:Pasca Blokade Imbas Pemilu 2024, Jalinsum Muratara Sepi Aktivitas
Aksi blokade tersebut sempat mewarnai pesta demokrasi di Kabupaten Muratara.
Sejumlah aksi potal atau blokade Jalan Nasional seperti Jalinsum, maupun adanya insident tanding masa, yang saling melakukan aksi demonstran, dalam pileg tingkat Kabupaten, sudah lumrah terjadi di wilayah ini.
Dedi salah satu sopir trevel jurusan Singkut-Lubuklinggau, mengaku sempat terjebak macet akibat jalan di Portal masa tadi malam.
"Tadi malam itu sampai jam 2 malam kita tidak bisa lewat, jalan di portal di Desa Maur, kecamatan Rupit. Sempat putar arah lewat jalan lintas lama, tapi diportal juga oleh warga," timpalnya.
Nah, minggu pagi (18/2) sekitar pukul 09.00 WIB, dia mengaku suasana Jalinsum Muratara lebih sepi dari hari biasanya.
"Narik dari singkut jalan sepi sampai Linggau, biasanya banyak mobil bus ALS sekarang tidak ada yang lewat. Mungkin bus dari luar provinsi pilih jalan lain tidak lewat Jalinsum Muratara," ungkapnya.
Ia berharap, aksi pemortalan Jalinsum di Wilayah Kabupaten Muratara tidak terjadi lagi. Menginggat akses ini dilintasi masyarakat luas.
"Idak ado kaitan Jalalinsum dengan Pemilihan DPR, jangan selalu karena kepentingan oknum tertentu kepentingan masyarakat luas yang jadi korban," timpalnya.
Di lain tempat, pihak kepolisian kembali melakukan penebalan pasukan dalam pengamanan Pemilu 2024 di wilayah Kabupaten Muratara.
Polres Muratara juga di bantu sejumlah pasukan Brimob dari Polda Sumsel, dalam pengamanan tersebut.
Sebelumnya, Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto Wardhani, meminta warga agar sama sama menjaga kondusifitas daerah.