SUMATERAEKSPRES.ID - Mungkin bagi sebagian kalangan, buah ini banyak dijumpai kala masa kecil di kampung.
Dulunya banyak di temukan di sekitar kebun dekat rumah. Bahkan mungkin masih ada tumbuh liar di bagian pelosok hutan.
Meskipun tidak ada yang menanam tapi banyak tumbuh liar. Buahnya juga digemari karena rasanya yang asam dengan sedikit manis.
Buah ini punya banyak nama, penyebutan di tiap daerah bisa saja berbeda. Banyak tumbuh di pulau Sumatera dan Jawa.
BACA JUGA:Mengapa Cengkih Begitu Berharga bagi Bangsa Eropa? Ini Jawabannya!
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Predator Lautan, Ternyata Ikan Hiu Tidak Meiliki Tulang, Benarkah?
Di Bengkulu dikenal dengan nama buah cupak, di Sumatera Selatan disebut Rambai atau rambe.
Ada juga yang menyebutnya kepudung. Serta dinamai menteng di Jakarta dan Jawa.
Buah rambai memiliki nama latin Baccaurea motleyana. Sekilas mirip dulu, namun lebih besar dengan rasa yang asam manis.
Dahulu biasa tumbuh di pekarangan namun sekarang sudah sulit ditemui akibat desakan penduduk dan penanaman tanaman buah lain yang lebih disukai.
Di Sumatera Selatan musim rambai ini biasanya bardekatan dengan musim duku, biasanya buah rambai akan ada di pasar-pasar di penghujung musim duku atau duku hampir habis.
BACA JUGA:Virus Flu Burung Sudah Sampai Kutub Utara, Begini Nasib Beruang Kutub yang Terpapar
BACA JUGA:Beda dengan Indonesia, Selokan di Jepang Malah Jadi Tempat Tinggal Ikan Koi
Pohon rambai memiliki tinggi 9-12 meter dengan warna daun hijau mengkilap di atas dan kecokelatan di bagian bawah.
Bunga buah rambai juga sangat wangi dengan warna kuning.