Pelatih Rennes, Julien Stéphan mengatakan, yang mereka butuhkan hanya kerja keras dan permainan hebat. “Tim yang baik harus bisa menang dalam berbagai hal,” katanya di Ouest France.
Julien Stéphan menyebut kemenangan beruntun di liga domestik jelas modal bagus. Akan tetapi, ia meyakini laga ini akan berbeda. “Milan, ceritanya akan berbeda,” ujar Julien Stéphan.
Sejak awal, Julien Stéphan sudah menunjukkan respeknya pada Milan. "Mereka adalah tim papan atas, klub papan atas, dan sangat bergengsi. Menghadapi lawan seperti ini adalah peluang besar," jelasnya di UEFA.com.
BACA JUGA:Unggulan Liga Champions di Atas Angin
BACA JUGA:Buah Kecapi Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh
Tim tamu tidak punya masalah cedera dan sanksi yang perlu mereka khawatirkan. Makanya, mereka bisa menurunkan pemain terbaik seperti Benjamin Bourigeaud, Martin Terrier,dan Arnaud Kalimuendo.
Sedangkan Milan, masalah pertahanan mereka berlanjut setelah kapten Davide Calabria cedera adductor melawan Napoli. Sebelumnya, duo bek; Pierre Kalulu dan Fikayo Tomori sudah lebih dulu menepi.
Ismael Bennacer juga diragukan bisa bermain karena kurang fit. Namun, Tijjani Reijnders yang terkena larangan bermain akhir pekan lalu sudah bisa kembali ke lapangan. Olivier Giroud yang jadi tumpuan serangan juga siap tempur.
Ini akan menjadi pertemuan pertama antara kedua klub. Namun, Milan punya banyak pengalaman menghadapi klub Prancis. Khusus di kandang, Milan punya rekor sembilan kemenangan, tiga imbang, dan dua kekalahan.
PSG menjadi klub Ligue 1 paling anyar yang jadi lawan Milan. Mereka kalah 0-3 di Prancis sebelum menang 2-1 di San Siro pada fase grup Liga Champions, musim ini.
Rennes sementara itu punya rekor satu kemenangan, dua imbang, dan tiga kali kalah melawan tim Serie A Italia. Tiga kekalahan itu mereka dapat di Italia. Yang terbaru saat melawan Lazio di babak penyisihan grup Liga Europa 2019/20 ketika mereka takluk 1-2. (nan)