SUMATERAEKSPRES.ID - Pemanfaatan lahan kosong dengan ubi jalar bisa menjadi langkah bijak untuk meningkatkan pendapatan.
Salah satunya adalah dengan menanam berbagai jenis tanaman produktif, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga menghasilkan cuan yang menggiurkan.
Bagi yang ingin menghindari kesulitan dalam berkebun, menanam ubi rambat bisa menjadi pilihan yang menarik. Tanaman ini tumbuh dengan relatif mudah tanpa perawatan khusus, terutama setelah ditanam di lahan yang subur.
Peluang bisnis budidaya ubi rambat menjadi salah satu opsi menarik dalam dunia pertanian.
BACA JUGA:Inilah Jenis Media Tanam yang Bisa Digunakan untuk Tanaman Hidroponik
BACA JUGA:Penyakit Tanaman Pakcoy: Identifikasi, Pencegahan, dan Penanggulangan yang Tepat Agar Panen Tetap Optimal!
Melalui analisis budidaya ubi rambat secara profesional dalam lahan seluas 1 hektar, potensi pendapatan yang dapat dihasilkan mencapai Rp114 juta.
Berikut ini simulasi perhitungan keuntungan dari budidaya ubi jalar yang luar biasa:
Dengan asumsi lahan seluas 1 hektar dimiliki sendiri, biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:
Pengadaan herbisida tahap 1 (2 liter) seharga Rp150.000.
BACA JUGA:Ini 7 Bahan Penyusun Plastik UV untuk Green House
BACA JUGA:Pemilih Pemula Wajib Tahu! Ini Alasan Setelah Nyoblos Mencelupkan Jari Pada Tinta
Penyemprotan lahan tahap 1 oleh 2 orang selama 2 hari dengan biaya Rp200.000.
Pembajakan lahan secara borongan seharga Rp1 juta.
Selain itu, biaya lainnya meliputi:
Pupuk kandang 10 ton seharga Rp2 juta.
Transportasi pupuk kandang seharga Rp400.000.
Pemupukan tahap 1 oleh 6 orang selama 6 hari dengan biaya Rp600.000.
Pembuatan bedengan oleh 30 orang selama 30 hari dengan biaya Rp3 juta.
Pengadaan herbisida tahap 2 (2 liter) seharga Rp150.000.
Transportasi bibit (5 karung) seharga Rp10.000.
Biaya penanaman oleh 15 orang selama 15 hari dengan biaya Rp1,5 juta.