Pengadaan bibit sulam (2 karung) seharga Rp100.000.
Transportasi bibit sulam seharga Rp4.000.
Biaya penyulaman oleh 2 orang selama 2 hari dengan biaya Rp200.000.
Pengadaan pupuk anorganik (urea, SP 36, dan KCL) seharga Rp10,8 juta.
Transportasi pupuk anorganik (8 karung) seharga Rp16.000.
Biaya pemupukan tahap 2 (Urea, SP 36, dan KCL) seharga Rp400.000.
Biaya pemupukan tahap 3 (Urea dan SP 36) seharga Rp200.000.
Dengan asumsi produksi mencapai 40 ton per hektar, maka biaya tambahan yang diperlukan meliputi:
Pengadaan karung bronjong (80 buah) seharga Rp160.000.
Biaya panen sebesar Rp1,2 juta.
Biaya transportasi hasil panen sebesar Rp800.000.
Total biaya yang dibutuhkan adalah Rp23.740.000. Dengan asumsi harga ubi jalar Rp12.000 per kg dan produksi 40 ton per hektar, maka total pendapatan dalam satu musim tanam mencapai Rp480 juta.
Jika satu musim tanam berlangsung selama 4 bulan, maka rata-rata pendapatan per bulan mencapai Rp120 juta.
Pendapatan bersih per musim tanam mencapai Rp456.260.000, atau rata-rata pendapatan bersih per bulan mencapai Rp114.065.000.
Pentingnya strategi pemasaran juga tidak bisa diabaikan. Dengan beralih ke digital marketing melalui marketplace atau media sosial, serta memprioritaskan penjualan langsung untuk meminimalkan biaya distribusi, potensi keuntungan dapat maksimal.