BACA JUGA:Mengenang Perjalanan Pemimpin Kota: Galeri Potret Walikota Palembang dari Masa ke Masa
BACA JUGA:Membangun Generasi Pemimpin Tangguh, Ratusan Pelajar Ikuti Kegiatan Bela Negara
Akan tetapi barang siapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak menolong kezhaliman mereka, maka mereka itu dariku dan aku dari mereka, dan mereka akan dibawa ke telagaku (pada hari kiamat)." (HR. Ahmad)
2. Pemimpin itu punya potensi dan peran yang sangat strategis, bagaimana bila pemimpin itu bodoh?.
Tanda tangannya itu bisa menentukan nasib banyak orang.
3. Sedangkan yang lain dikhawatirkan Rasûlullâh SAW yaitu:
BACA JUGA:Militansi Pemimpin Jadi Modal Besar Hadapi Disrupsi Zaman
BACA JUGA:Panduan Bijak Memilih Pemimpin, Yuk Pahami Tips Strategis bagi Generasi Z di Pemilu 2024
a. Menumpahkan darah. Saat ini tidak hanya membunuh yang darahnya tertumpah yang disebutkan disini, tetapi juga bisa meracuni orang atau bahkan dengan cara apapun bisa membunuh secara pelan-pelan misal lewat embargo dan sebagainya.
b. Jual beli hukum, salah satunya adalah suap menyuap dalam sebuah perkara.
c. Memutus silaturahim adalah dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan, baik karena hubungan darah ataupun karena perkawinan.
d. Anak-anak muda yang menjadikan al-Qur’an sebagai seruling-seruling. Mereka menyuarakan al-Qur'an dengan dinyanyikan tanpa memperhatikan kaidah tajwid dan makhroj sehingga persis seperti suara nyanyian.
BACA JUGA:Kepemimpinan dalam Sistem Politik Melayu
BACA JUGA:76 Penghargaan yang Diraih OKU Timur dalam 3 Tahun Kepemimpinan Bupati Enos, Ada Level Internasional
e. Banyaknya algojo yang merupakan lambang kezhaliman. Algojo masa kini adalah orang-orang yang dibayar bertujuan untuk merampas hak orang lain. Pihak ini bisa saja penguasa ataupun juga orang yang memiliki kuasa.
Adapun tema Hadist yang berkaitan dengan ayat Al Quran tersebut yakni
1. Orang yang bodoh (kurang sempurna akalnya) tidak boleh mentasorufkan harta lebih lagi menjadi pemimpin pemerintahan;
وَلا تُؤْتُوا السُّفَهاءَ أَمْوالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللّٰهُ لَكُمْ قِياماً وَارْزُقُوهُمْ فِيها وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَعْرُوفاً ۞
BACA JUGA:Dambakan Pemimpin Amanah dan Adil Serta Dikelilingi Orang Baik, Ini Senjata Umat Muslim
BACA JUGA:Isra’ Mi’raj dan Isyarat Kepemimpinan Islam
"Dan janganlah kalian serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kalian yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.
Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik." (QS. An-Nisa'/4: 5)
2. Nabi SAW mengkhawatirkan adanya imarah sufaha, karena mereka tidak mau mengambil petunjuk Rasûlullâh SAW dalam peraturan, sehingga hukum Allah SWT dikesampingkan.
Akibatnya, rusaklah kehidupan, padahal hukum Allah SWT. adalah kehidupan untuk manusia;
BACA JUGA:Harus Punya Pemimpin yang Kuat
BACA JUGA:Ciptakan Pemimpin Berkualitas
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ۞
“Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah/2: 179). (rf)