MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID -Sejumlah wilayah di Kecamatan Karang dapo dan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel saat ini tengah kebanjiran.
Padahal, dua hari lagi, masyarakat bakal menghadapi pesta demokrasi yakni proses Pemilihan Umum serentak 2024.
Informasi dihimpun meluapnya, aliran sungai rawas di wilayah Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara mulai dirasakan warga Senin (12/2) sekitar pukul 08.00 WIB.
Luapan aliran sungai Rawas saat ini mulai menggenangi permukiman warga dengan kedalaman variasi, mulai sebatas mata kaki hingga dengkul orang dewasa.
BACA JUGA:Pimpin Apel Pergeseran Pasukan PAM TPS Pemilu 2024, Ini 10 Pesan Penting Kapolres OKU Timur
BACA JUGA:Pergeseran TPS Maksimal 200 Meter, Cegah Pemilih Enggan ke TPS
Zet warga Kecamatan Karang Dapo, saat dibincangi mengungkapkan, jika di wilayah Kecamatan Karang Dapo banjir sudah melanda di sejumlah desa yang dekat dengan aliran sungai, seperti Desa Karang Dapo, Kelurahan Karang Dapo, Rantau Kadam, biaro, dan arah ke Rawas Ilir.
"Iyo banyu sudah baik sudah sampai permukiman, tapi baru daerah daerah rendah yang dekat aliran sungai," katanya. Warga mengaku cukup waspada, menginggat tadi malam hujan deras kembali melanda di wilayah hulu aliran sungai Rawas.
Situasi itu, bisa mrnimbulkan potensi kembali meluapnya aliran sungai di Muratara. Selain di wilayah karang Dapo, sejumlah PPS di wilayah Kecamatan Rawas Ilir juga mulai terendam banjir.
Kondisi itu diturkan langsung angggota PPS Di Kecamatan Rawas Ilir, Andri. "Iya ini aektariat PPS sudah mulai kebanjiran di wilayah kami, kami masih koordinasi dengan PPK untuk teknis penyaluran logistik pemilu," bebernya.
BACA JUGA:Tips Sehat Bagi Para Anggota KPPS Saat Bertugas pada Pemilu 2024
BACA JUGA:Baru Kali Pertama Mencoblos? Ini Tata Cara Pencoblosan Pemilu 2024
Pihaknya mengaku, banjir di awal Tahun 2024 lalu, banjir di wilayah Desa Beringin Makmur II, mencapai ketinggian 3-4 meter dan menggenangi atap rumah warga.
Andri menegaskan, jika potensi banjir masih bisa meningkat, seiring meningkatnya itensitas curah hujan di hulu aliran sungai.
"Di sini masih hujan, kalau di hulu hujan juga bisa tambah dalam banjirnya. Tapi kuta sudah ada solusi jika banjir harus siaga," timpalnya.