Prabowo mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat kian meyakinkan dirinya untuk memenangi pilpres dalam satu putaran.
Apalagi, fakta empiris didukung dengan hasil mayoritas lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas telah melampaui 50 persen.
BACA JUGA:KPPS Bersiap Menerima Gaji, Catat Jadwal Pencairannya!
BACA JUGA:Status Single Prabowo Jadi Sorotan Media Internasional
“Saya lihat semua indikator yang bisa dipercaya menunjukkan insya Allah arah satu putaran,” katanya.
Pengamat politik dari Populi Center Usep Saepul Ahyar mengatakan, antusiasme masyarakat yang datang ke stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan untuk mengikuti kampanye akbar pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka begitu tinggi.
Menurutnya, mayoritas masyarakat yang berbondong-bondong datang ke GBK itu sudah memiliki tingkat keyakinan memilih yang tinggi dan tidak mudah beralih dukungannya.
Meski kampanye tidak dapat dijadikan representasi pemilih secara nasional, tetapi Usep menjelaskan kampanye bukan hanya unjuk kekuatan pendukung tetapi dapat mempengaruhi swing voters atau pemilih ngambang yang masih ragu terhadap pilihannya untuk ikut bergabung dan memilih.
BACA JUGA:Viral di Medsos, Begini Cara Asyik Saat Pencoblosan Pemilu 2024, Jangan Golput Ya!
“Kampanye itu sendiri lebih banyak kepada show of force dan itu ditunjukkan kepada swing voter, tergantung nanti narasinya sepertinya apa ke publik. Itu kan narasi saja akhirnya yang menentukan itu ya pengaruhnya bagi swing voters,” ujar Usep, Minggu (11/2/2024).
Usep menerangkan setidaknya masyarakat yang ingin keberlanjutan pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat dibuktikan dengan kehadiran massa di GBK yang paralel dengan survei paslon Prabowo-Gibran yang memiliki elektabilitas tertinggi dibanding dua rivalnya.
Usep berpendapat dari hasil survei Populi Center terbaru elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 52,5 persen yang bisa juga diartikan sebagai dukungan masyarakat terhadap keberlanjutan pemerintah saat ini.
“Saya kira itu bisa ditafsirkan motif memilih 02 itu kan banyak. Satu memang menginginkan Prabowo, pendukung Prabowo 2019. Tetapi banyak juga sebenarnya pendukung Jokowi di 2019 beralih mendukung Prabowo karena memang terlihat bahwa Jokowi ke 02,” ucapnya.
Lanjut Usep memaparkan pengaruh endorsement Presiden Jokowi terhadap kandidat capres-cawapres terbukti signifikan, terlihat dari migrasinya pendukung Jokowi yang tadinya memilih Ganjar kini beralih mendukung Prabowo.
“Jadi kalau Jokowi ke Ganjar ya ke Ganjar dan itu kan terbukti ketika Jokowi pindah sikap politik pindah dukungan pindah juga mereka dukungannya dari Ganjar ke 02, itu kan memperlihatkan keinginan keberlanjutan karena memang mereka menilai rata-rata yang memilih 02 itu menilai Pak Jokowi berhasil bahkan approval ratingnya kan sampai 80% itu kan tingkat kepuasan yang cukup tinggi bagi Pak Jokowi,” ungkapnya.