Pengantin perempuan juga memberikan hadiah kepada mertuanya, yang dikenal sebagai "Pedatong", berupa peralatan makan dan tempat tidur.
Persiapan untuk melaksanakan tradisi ini membutuhkan pengeluaran yang tidak sedikit, namun biasanya semua barang bawaan ini adalah hadiah dari keluarga pengantin perempuan.
Tradisi Usongan Maju juga menjadi warisan budaya yang berkelanjutan, dimana hadiah-hadiah tersebut akan digantikan oleh keluarga berikutnya dalam prosesi pernikahan selanjutnya.
Dengan demikian, tradisi Usongan Maju bukan hanya sekadar ritual pernikahan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan dukungan antaranggota keluarga dalam memulai kehidupan baru.
Menyelami tradisi ini tidak hanya memerlukan kesiapan mental, tetapi juga kesiapan finansial yang matang.