MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Tingginya curah hujan di Kabupaten Muara Enim terus mendapat perhatian serius oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Muara Enim.
Setidaknya ada lima kecamatan rawan banjir. ‘’Secara umum KPUD sudah melakukan pemetaan, tetapi untuk finalnya pas rakor hari Rabu (7/2) nanti," ujar Ketua KPU Muara Enim Rohani SH melalui Komisioner Divisi Data dan Informasi Fadlin Muhammad Amien SH.
Dari hasil pemetaan sementara TPS rawan berada di daerah yang terletak di sepanjang Sungai Lematang. Setidaknya ada lima kecamatan langganan terkena banjir yakni Kecamatan Ujan Mas, Gunung Megang, Benakat, Sungai Rotan dan Muara Belida.
‘’Untuk daerah yang rawan banjir akan menjadi perhatian serius karena terkait dengan keberadaan TPS dan antisipasinya jika terendam banjir,’’ katanya.
Dikatakannya, pihaknya juga lagi mencari kategori banjir tersebut. Misalnya ketinggian air. ‘’Kalau memang tinggi tentunya TPS harus direlokasi. Nanti pas rakor kita bahas juga," ujarnya.
BACA JUGA:Normalisasi Sungai, Program Unggulan Reka Oktarina untuk Wujudkan Lempuing Jaya Bebas Banjir
BACA JUGA:Sembako dan Air Bersih Disalurkan, Warga Terdampak Banjir di Lahat Mulai Masak dan Beraktivitas
Lalu, jika benar terjadi banjir saat pelaksanaan pemilu, selain relokasi TPS ada juga permasalahan lain yakni masalah partisipasi masyarakat yang akan coblos. ‘’Sebab jika banjir tentu masyarakat akan enggan untuk datang ke TPS, selain itu tak seluruh rumah mempunyai alat transportasi perahu. Mereka tentu memilih berdiam di rumah menjaga rumahnya daripada meninggalkan rumah dalam kondisi banjir.
"Untuk daerah banjir paling kita meminjam rumah warga yang panggung untuk dijadikan TPS atau direlokasi ke tempat yang lebih tinggi," pungkasnya. Masih dikatakan Fadlin, untuk pendistribusian kotak suara dimulai 8 Februari 2024, undangan untuk pemilih estimasi 12 - 13 Februari 2024, pendirian TPS 13 Februari 2024, kesiapan KPPS semuanya sudah lengkap.
Sedangkan jumlah TPS ada 1.786 buah dengan petugas KPPS sebanyak 12.502 orang. (Way/)