PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Harga emas Antam keluaran logam mulia PT Aneka Tambang Tbk tercatat anjlok Rp10.000 menjadi Rp1.130.000 per gram, Selasa (6/2). Harga tersebut tercatat turun dari perdagangan sebelumnya yang dipatok Rp1.140.000 per gram sejak Senin (5/2).
Harga emas yang turun juga berlaku untuk harga penjualan kembali atau buyback emas Antam sebesar Rp9.000 menjadi Rp1.027.000 per gram dari harga sebelumnya Rp1.036.000 per gram. Meski begitu, Antam memastikan harga buyback emas mengikuti pergerakan harga emas dunia.
Mengutip Reuters, emas turun ke level terendah lebih dari satu minggu pada hari Senin atau Selasa pagi waktu Indonesia, terbebani kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi setelah laporan pekerjaan AS yang solid dan pernyataan dari pejabat Federal Reserve memupus ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.
Harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi US$ 2,027.09 per ounce pada pukul 14:09 EST (1909 GMT) setelah mencapai level terendah sejak 25 Januari di awal sesi dan emas berjangka AS ditutup 0,5 persen lebih rendah pada US$ 2042,9.
BACA JUGA:Nyaris Baku Hantam antara Bupati Rokan Hilir dan Wakil Bupati, Penyebabnya Terungkap!
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam 26 Januari 2024, Naik Rp6 Ribu per Gram, Hmmm!
“Kami melihat efek buruk dari laporan pekerjaan yang kuat pada hari Jumat yang mendorong imbal hasil Treasury dan indeks dolar AS lebih tinggi, dan itu berlanjut hari ini, dan membebani emas,” kata Jim Wyckoff, Analis Senior di Kitco Metals. Namun, emas harus bertahan di atas level US$ 2.000 karena ketidakpastian geopolitik di pasar yang dapat dengan cepat mendorong permintaan safe-haven.
Indeks dolar naik 0,5 persen dan diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam tiga bulan, membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun yang menjadi acuan naik melebihi level tertinggi dalam satu minggu.
“Pertumbuhan lapangan kerja yang pesat dan kenaikan upah yang besar menghancurkan prospek penurunan suku bunga The Fed bulan depan,” tegasnya. Para pedagang juga menurunkan taruhan mereka terhadap pemotongan biaya pinjaman pada akhir pertemuan bank sentral AS pada 30 April-1 Mei.
Fokus investor kini beralih ke pernyataan sejumlah pembicara The Fed pada minggu ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu penurunan suku bunga. “Suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost dan membuat para pemegang emas menjadi lebih cuan,” tandasnya. (jp/fad)