Bagi Anda yang berulang tahun di tanggal 29 Februari, untuk tahun ini bisa merasa bahagia, karena tahun 2024 terdiri dari 29 hari. Tanggal 29 Februari hanya bisa kita nikmati setiap 4 tahun sekali. Biasa nya orang-orang yang berulang tahun pada tanggal 29 Februari dapat merayakannya pada 28 Februari atau 1 Maret.
Untuk tahun 2024 ini Anda bisa bertemu dengan tanggal 29 Februari. Jadi untuk Anda yang lahir tanggal 29 Februari, hanya bisa merayakan ultah nya 4 tahun sekali. Ya, dalam sistem penanggalan kalender masehi yang berlaku universal, kita mengenal istilah kabisat.
Februari adalah bulan kedua dalam kalender masehi. Biasanya, bulan Februari memiliki 28 hari. Namun, khusus tahun 2024, bulan Februari terdiri dari 29 hari.
Tanggal ini hanya ada pada tahun yang angkanya habis dibagi 4 seperti 1904, 1908, 1912, 1916, 1920, 1924, 1928, 1932, 1936, 1940, 1944, 1948, 1952, 1956, 1960, 1964, 1968, 1972, 1976, 1980, 1984, 1988, 1992, 1996, 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, 2020, 2024, 2028, 2032, 2036, 2040 dan seterusnya, serta pada tahun abad (kelipatan 0) yang angkanya habis dibagi 400 seperti 800 dan 1200. Tahun 1600 dan 2400 bukan tahun kabisat karena walaupun angkanya (genap) habis dibagi 4, namun merupakan tahun abad yang tidak habis dibagi 400.
BACA JUGA:Pohon Mei Hwa: Simbol Harapan dan Kebahagiaan Saat Perayaan Imlek
BACA JUGA:Mau Menghaluskan Kulit Wajah Secara Alami? Simak 7 Cara Mudah Berikut Ini!
Sebuah hukum di Inggris tahun 1256 menghitung tanggal 29 Februari (leap day) dan 28 Februari sebagai satu hari sehingga orang yang lahir pada tanggal 29 Februari di Inggris dan Wales secara legal mencapai umur 18 atau 21 tahun pada tanggal 28 Februari.
Perlu diketahui, tanggal 29 Februari terjadi setiap empat tahun sekali. Lalu, mengapa ada tanggal 29 Februari? Simak informasi di bawah ini.
Mengapa Ada Tanggal 29 Februari?
Tanggal 29 Februari terjadi setiap empat tahun sekali yang disebut sebagai tahun kabisat. Apa itu tahun kabisat? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kabisat adalah tahun yang jumlah harinya sebanyak 366 hari (dalam tahun itu, jumlah hari dalam bulan Februari adalah 29 hari).
Dilansir situs Space Place NASA, satu tahun umumnya terdiri dari 365 hari. Hal itu berdasarkan peristiwa bumi mengorbit matahari yang membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari.
Namun, jumlah hari dalam setahun dibulatkan menjadi 365 hari. Oleh karena itu, untuk mengganti sebagian hari yang hilang, NASA menambahkan satu hari pada ke kalender setiap empat tahun yang disebut tahun kabisat. Satu hari pada tahun kabisat jatuh pada 29 Februari.
BACA JUGA:10 Alasan Mengapa Muslim Wajib Traveling, Simak Yuk!
BACA JUGA:Agar Tidak Tertipu! Ini 12 Tips Membeli Mobil Bekas
Asal-usul Tahun Kabisat
Dikutip dari situs History, tahun kabisat pertama kali diperkenalkan oleh Julius Caesar. Caesar bersama dengan filsufnya, Sosigenes, membuat suatu modifikasi dalam kalender Romawi kuno. Mereka menambahkan satu hari di bulan kedua setiap tahun keempat, yaitu Februari.
Namun, pada abad ke 16 sejumlah ilmuwan mengatakan bahwa perhitungan Julius Caesar masih kurang tepat. Hal ini menjadi masalah bagi Gereja Katolik, karena tanggal Paskah telah menyimpang dari tanggal tradisionalnya.
Lalu, Paus Gregorius XIII menugaskan untuk membuat kalender yang dimodifikasi dan disebut kalender Gregorian. Dalam kalender Gregorian yang sekarang digunakan secara umum, selisihnya disesuaikan dengan menambahkan satu hari tambahan hanya pada tahun-tahun abad yang habis dibagi 400 atau 4.
Sistem Perhitungan Kabisat
Dalam sistem bumi mengorbit matahari, dibutuhkan waktu 365,25 hari atau 365 hari enam jam. Namun, karena satu tahun hanya terdiri dari 365 hari, maka sisa waktu pengorbitan matahari digantikan setiap empat tahun di bulan Februari.
Dilansir situs LAPAN, berikut cara menentukan tahun kabisat.
Apabila angka tahun tersebut habis dibagi dengan 400, maka tahun itu adalah tahun kabisat;
Apabila angka tahun tersebut tidak habis dibagi dengan angka 400, tetapi habis dibagi angka 100, maka tahun tersebut bukanlah tahun kabisat;
Apabila tahun tersebut tidak habis dibagi 400 ataupun 100, tetapi habis dibagi dengan angka 4, maka tahun itu adalah tahun kabisat
Apabila tahun tersebut tidak habis dibagi 400, 100, maupun 4, maka dipastikan tahun tersebut bukanlah tahun kabisat.
Contohnya pada tahun 2024. Tahun 2024 termasuk tahun yang tidak habis dibagi 400 ataupun 100, tetapi habis dibagi dengan angka 4. Dengan demikian, 2024 termasuk tahun kabisat dan memiliki tanggal 29 Februari.
Seperti di beberapa negara yang menganggap tanggal 29 Februari sebagai hari yang membawa keberuntungan.
Atau pun dianggap sebagai hari istimewa yang hanya terjadi setiap 4 tahun sekali.