2. Mengabaikan alam
Berdasarkan hasil survei Sitra pada 2021, 87 persen masyarakat Finlandia menganggap bahwa alam memiliki peran penting terhadap kehidupan manusia karena memberikan ketenangan pikiran, energi, dan relaksasi.
Di Finlandia, setiap karyawan berhak untuk memperoleh liburan musim panas selama empat minggu atau sebulan.
Biasanya, mereka akan memanfaatkan libur itu untuk berlibur ke pedesaan dan 'menyatu' dengan alam.
Semakin sedikit peralatan modern, bahkan sampai tidak ada listrik atau air mengalir di rumah, maka semakin baik.
Bagi masyarakat Finlandia, menghabiskan waktu di alam terbuka dapat meningkatkan kemampuan untuk bertahan hidup, kesejahteraan, dan mampu meningkatkan proses pengembangan diri.
BACA JUGA:Gelar Kehormatan Kesultanan Palembang Darussalam, Ini Urut-urutan dan Sejarahnya
BACA JUGA:5 Kerajaan Tertua di Nusantara, Sriwijaya Termasuk Salah Satunya
3. Mengambil hak orang lain
Berdasarkan hasil penelitian National Bureau of Economic Research, skala kebahagiaan suatu negara akan semakin tinggi bila tingkat kejujuran dan kepercayaan masyarakatnya tinggi.
Sementara itu, Reader's Digest pada 2022 melakukan sebuah eksperimen 'dompet hilang' di sejumlah negara di dunia untuk menguji kejujuran masyarakat.
Dalam eksperimen tersebut, peneliti menjatuhkan 192 dompet di 16 kota seluruh dunia.
Hasilnya, 11 dari 12 dompet yang dijatuhkan di Helsinki, Finlandia dikembalikan ke masing-masing pemiliknya.
Menurut Martela, orang Finlandia cenderung saling percaya dan menghargai kejujuran.
Martela menjamin, orang Finlandia pasti akan mengembalikan barang berharga yang tertinggal di tempat umum atau tidak akan mengambil barang yang sengaja ditinggalkan sementara oleh pemiliknya.
Bahkan, anak-anak di Finlandia sering pulang sekolah menggunakan bus umum dan bermain di luar tanpa pengawasan orang dewasa.