SUMATERAEKSPRES.ID-Bagi Anda orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, pastinya paham betul bahwa anak memerlukan perhatian dan dukungan. Anak berkebutuhan khusus membutuhkan asuhan dalam setiap aspek kehidupan.
Berbagai aspek yang perlu perhatian meliputi perawatan diri seperti mandi, makan, beraktivitas, hingga proses belajar baik formal (di sekolah) atau nonformal (di rumah).
Berbicara tentang makan, pola makan yang tepat sangat penting bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan konsumsi makanan yang bergizi seimbang, pertumbuhan dan perkembangan anak bisa lebih optimal. Namun, perlukah diet khusus bagi anak berkebutuhan khusus?
BACA JUGA:17 Makanan yang Dipercaya Mampu Cerdaskan Anak, Gak Salah Nih Kalo Dicobain!
Memahami Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan istilah yang saat ini digunakan di seluruh dunia untuk menggantikan istilah sebelumnya, yaitu anak luar biasa, atau anak cacat.
Menurut ahli psikolog, anak berkebutuhan khusus didefinisikan sebagai anak yang memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan anak lainnya, tanpa selalu menunjukkan adanya ketidakmampuan, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
Artinya, anak berkebutuhan khusus tidak selalu anak yang memiliki keterbatasan kemampuan dibandingkan dengan individu pada umumnya. ABK juga termasuk anak yang mempunyai kemampuan melebihi rata-rata.
Akan tetapi, terlepas dari memiliki keterbatasan ataupun mempunyai kelebihan, seorang anak berkebutuhan khusus tetap membutuhkan asuhan khusus, termasuk soal asupan makanan yang harus benar-benar diperhatikan oleh orang tua. Tidak jarang, diet khusus pun diperlukan.
Mengapa Perlu Diet Khusus?
BACA JUGA:Manfaat Nanas untuk Kesehatan, Salah Satunya Bikin Kaget
Diet untuk anak berkebutuhan khusus pastinya mempunyai tujuan karena setiap anak memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Sebagai contoh, beberapa kondisi ABK, seperti autisme, Down syndrome, dan cerebral palsy membutuhkan pola diet yang khusus.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak berkebutuhan khusus baik secara fisik atau mental akan mengalami komplikasi kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang muncul adalah obesitas.
Data menunjukkan sekitar 20 persen anak berkebutuhan khusus mengalami obesitas. Tentunya hal ini membutuhkan penanganan lebih lanjut, misalnya dengan diet khusus.
Anak berkebutuhan khusus harus konsumsi makanan yang dianjurkan dokter. foto : yayasan empati
Menurut penelitian yang dilansir dari Journal of Pediatrics, hampir 50 persen anak dengan sindrom Down mengalami obesitas karena anak cenderung pilih-pilih makanan dan aktivitas fisik yang kurang.
Pilih-pilih makanan dengan tekstur atau rasa tertentu ini biasanya membuat orang tua mengizinkan anak makan makanan cepat saji, minuman perisa dengan tinggi gula, atau apa pun asal anaknya mau makan, tanpa memperhatikan kandungan gizinya.
Menentukan Diet untuk Anak Berkebutuhan Khusus
BACA JUGA:Beri Lingkungan Positif pada Anak Autism
Anak berkebutuhan khusus membutuhkan diet yang bergantung pada kondisi kesehatannya. Masih banyak kondisi kesehatan pada ABK yang membutuhkan diet khusus. Berikut adalah cara memilih diet untuk anak berkebutuhan khusus:
• Autisme
Anak autisme diketahui memiliki kecenderungan masalah makan. Umumnya kondisi ini diakibatkan oleh anak sering tantrum, perilaku makan yang sangat selektif, dan adanya perilaku “ritual” saat makan yang menyebabkan proses makan menjadi lama dan lebih rumit.
Hingga saat ini belum ada jenis diet untuk anak autis. Namun, diet yang dikatakan aman untuk mereka adalah diet seimbang yang sesuai dengan tahapan usia dan perkembangannya.
BACA JUGA:Begini Cara Mendidik Anak Autis
• Down Syndrome
Hampir mirip seperti autisme, anak dengan down syndrome memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan makan ataupun pencernaan. Tak jarang kondisi ini memicu anak dengan sindrom Down mengalami obesitas.
Dengan mengenali kondisi-kondisi yang mungkin timbul, memberikan makanan dengan jenis dan cara yang tepat, serta memantau gejala yang timbul, orang tua akan dapat mencegah masalah pencernaan pada anak.
Diet untuk anak dengan sindrom ini dapat dilakukan dengan memasukkan menu lemak baik yang mengandung omega-3. Hal ini karena omega-3 memiliki manfaat penting untuk anak dengan Down syndrome. Lalu, perbanyak serat, hindari junk food, dan cukupi kebutuhan cairannya.
• Cerebral Palsy
Anak dengan cerebral palsy mengalami ketegangan otot di seluruh tubuhnya. Hal tersebut mengakibatkan anak kesulitan dalam mengunyah dan menelan sehingga diet dengan makanan cair perlu dipertimbangkan.
Secara umum, diet untuk anak berkebutuhan khusus yang tepat hampir sama dengan anak tanpa kebutuhan khusus. Hanya saja perlu modifikasi dari kandungan gizi, jumlah, atau konsistensi makanannya (dan tentunya menyesuaikan kondisi masing-masing).
Kebutuhan nutrisi yang lengkap dan seimbang sesuai dengan usia anak, seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, mineral, vitamin, dan air tetap yang utama. Sesuai dengan istilahnya, anak berkebutuhan khusus juga membutuhkan perhatian khusus, termasuk dari segi nutrisi dan dietnya.
Dengan diet yang diperuntukkan khusus sesuai kebutuhan anak Anda, diharapkan pertumbuhan dan perkembangannya tetap dapat optimal. Jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau gizi untuk mengevaluasi kondisi anak secara menyeluruh dan mendapatkan diet khusus yang sesuai.
!